Politeknik Penerbangan Indonesia Curug Jadi Tuan Rumah OPTK

Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan di PPI Curug didukung BPSDMP Kemenhub

Kemenhub
Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug menjadi tuan rumah penyelenggara Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan (OPTK) ke-12, Tangerang, Jumat (6/3). Kegiatan tersebut pertujuan untuk mempererat tali persahabatan antar perguruan tinggi kedinasan.
Rep: Abdurrahman Rabbani Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug menjadi tuan rumah penyelenggara Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan (OPTK) ke-12, Tangerang, Jumat (6/3). Kegiatan tersebut pertujuan untuk mempererat tali persahabatan antar perguruan tinggi kedinasan.

Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan, acara tersebut diselenggarakan pada 5 hingga 8 Maret 2020. Diperkirakan dihadiri oleh 2000 peserta dari 31 Perguruan Tinggi Kedinasan seluruh Indonesia.

Direktur PPI Curug, Capt Avirianto mengatakan olimpiade ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan tuan rumah berbeda. Untuk saat ini PPI Curug memperoleh mandat kepercayaan sebagai tuan rumah tempat penyelenggaraan perhelatan kegiatan OPTK se-Indonesia.

“PPI Curug diberi kepercayaan kesempatan menjadi tuan rumah, tujuan digelarnya kegiatan itu yang memang untuk mempererat tali persahabatan antar perguruan tinggi kedinasan,” tuturnya.

Di samping itu, kegiatan ini juga memiliki banyak manfaat positif selain mempererat tali persahabatan juga meningkatkan sportivitas antar mahasiswa, taruna, dan praja antar perguruan tinggi kedinasan.“Memang olimpiade ini merupakan kegiatan perlombaan akademik dan non akademik antar seluruh Perguruan Tinggi Kedinasan di indonesia yang diadakan setiap tahun,” kata Avirianto.

Sebelumnya, Kepala Pusat Pembangunan Karakter PPI Curug Hari Kurniawanto mengatakan PPI Curug siap menjadi tuan rumah OPTK tahun 2020. “Kamis siap untuk berkontribusi dan partisipasi untuk mensuskseskan OPTK 2020,” jelasnya.

Berbagai tahapan persiapan kegiatan OPTK se-Indonesia telah dilaksanakan seperti koordinasi, administrasi, organisasi kepanitiaan, teknis operasional, pendataan cabang lomba yang dipertandingkan dalam even OPTK yang diikuti kontingen dari berbagai Perguruan Tinggi Kedinasan se-Indonesia.

Adapun pertandingan yang dilombakan dibagi menjadi dua kategori akademik dan non akademik. Kategori non akademik diantaranya, Futsal Basket, Voli Tenis Meja, Badminton dan Catur. Sedang untuk kategori akademik terdapat English Debate, Story Telling, Speech Contest, dan Menulis.

Untuk pertandingan non akademik di selenggarakan di tempat yang berbeda, seperti Gor Shinta dipergunakan Badminton, Stadion Benteng Taruna untuk pertandingan Futsal dan sejumlah tempat dipergunakan untuk pertandingan yang lainnya.

Stop kekerasan

Di lokasi yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Sugihardjo, dalam sambutannya mengingatkan para mahasiswa sekolah kedinasan untuk menyetop kekerasan dan budaya instan. "Kita harus mengubah stigma di masyarakat bahwa sekolah kedinasan identik dengan kekerasan. Jadi harus berubah. Setop kekerasan di sekolah perguruan tinggi kedinasan," ujar Sugihardjo di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang, Jumat (6/3).

Konsep kekerasan di sekolah sudah kuno dan tidak sesuai dengan perkembangan saat ini. Lebih lanjut, pihaknya sebagai bagian dari pembina tidak akan memberikan toleransi terhadap siapapun yang melakukan tindak kekerasan di sekolah kedinasan.

Selanjutnya, dalam memberikan sambutan, Sugihardjo mengatakan akan mendidik para mahasiswa untuk tidak lakukan tindak korupsi. Dirinya menyampaikan kepada para mahasiswa untuk mulai dari yang terkecil mengindari budaya instan.

“Korupsi itu cerminan budaya instan. Mau hasil yang bagus tidak mau kerja keras. Makanya saya titipkan kepada para mahasiswa ini menjadi momen untuk Indonesia maju dan saya harap generasi muda harus bermimpi dan Jangan melihat masa lalu,” ucap Sugihardjo.

 
Berita Terpopuler