JK Yakin Panic Buying karena Corona tak akan Lama

JK memperkirakan panic buying hanya berlangsung sepekan

Republika/Fauziah Mursid
Ketua PMI yang juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla saat ditemui wartawan di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (4/3).
Rep: Fauziah Mursid Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla meyakini fenomena panic buying akibat isu virus corona atau Covid-19 di tengah masyarakat tidak akan berlangsung lama. JK menilai fenomena ini akan berhenti dengan sendirinya pekan depan karena kebutuhan masyarakat tetap sama.

"Saya kira satu minggu ya. Kalau panic buying minggu ini kan (artinya) minggu depan kurang karena kalau Anda beli beras, kebutuhan tetap saja, cuma membeli lebih dahulu, paniknya seminggu," ujar JK saat ditemui di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (4/3).

Karena itu, JK meminta masyarakat untuk tidak panik dalam merespons virus corona tersebut. Meskipun, ia tetap menyarankan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Di antaranya dengan hidup sehat, menjaga perilaku bersih, rajin cuci tangan, serta hindari keramaian untuk sementara.

"Tinggal masyarakat juga. Tapi, ini kita jangan panik, tapi waspada, hati-hati, karena semua sudah mengetahui begitu banyak, kecepatan menyebarnya, perlu hati-hatilah," ujarnya.

Ia juga mengingatkan pemerintah agar terus mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang terburuk terhadap penyebaran virus corona. Meskipun, ia menilai pemerintah telah berusaha maksimal dalam mengantisipasi penyebaran virus corona tersebut.

"(Sudah) maksimal, dalam arti kata sesuai dengan kemampuan yang ada. Tapi, mudah-mudahan tidak terjadi seperti Korea, Iran. Tapi, mempersiapkan yang terjelek, harus mempersiapkan yang terjelek," ujarnya.

 
Berita Terpopuler