PB PABBSI Pantau Penyebaran Virus Corona Jelang Olimpiade

Pelatnas angkat besi berjalan sesuai rencana.

Antara/Aditya Pradana Putra
Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan berlatih dalam pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Angkat Besi di Mess Kwini, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Indonesia (PB PABBSI) Alamsyah Wijaya menyikapi penyebaran virus corona dan kemungkinan pengaruhnya pada Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga

Ia memilih menunggu perkembangan berita dari semua pemangku kebijakan yang lebih paham soal virus yang berasal dari China tersebut.

"Kita tunggu saja perkembangannya, banyak yang bisa terjadi dalam tiga bulan ke depan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/2).

Ia memastikan pemusatan latihan nasional (pelatnas) atlet angkat besi tetap berjalan sesuai rencana. PB PABBSI hingga kini sudah meloloskan dua lifternya ke pesta olahraga terbesar di dunia itu, yakni Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Windy Cantika Aisah (49 kg).

Eko Yuli Irawan telah dipastikan lolos kualifikasi Olimpiade 2020 usai ia meraih tiga medali emas pada Kejuaraan Internasional Fajr Cup di Rasht, Iran, 3 Februari lalu.

Sementara Windy baru saja memastikan tiket tersebut setelah sukses meraih tiga medali emas di Kejuaraan Angkat Besi Remaja dan Junior 2020 di Tashkent, Uzbekistan, 13-16 Februari.

Lifter lain yang berpeluang besar menyusul Eko dan Windy adalah Deni yang kini menduduki peringkat ke-13 dunia. Ia dinilai bisa mendongkrak poin dan merangsek hingga tembus delapan besar dunia, mengingat ada lifter-lifter di atasnya berasal dari negara yang sama.

Selain Deni (67 kg), ada juga Triyatno (73 kg), Rahmat Erwin Abdullah (73 kg), Nurul Akmal (+87 kg) yang masih berjuang mengumpulkan poin demi Olimpiade.

 

 
Berita Terpopuler