Dibuka Menguat, IHSG Masih Berpotensi Melemah Terbatas

IHSG dibuka menguat ke posisi 6.310,50

Republika/Putra M. Akbar
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ilustrasi
Rep: Retno Wulandhari Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Senin (20/1). Indeks saham menguat ke level 6.310,50 dari penutupan sebelumnya di level 6.291,65.

Mega Capital Sekuritas memperkirakan pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas. Indeks akan di perdagangkan dikisaran 6.270-6.315.

IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup menguat tipis berada di level 6.291. Mega Capital Sekuritas melihat Indeks tampak sedang mengalami konsolidasi dan berpotensi berlanjut dengan bergerak di support level 6.270 hingga 6.250.

"Stochastic yang berada pada kecenderungan melemah berpotensi membawa indeks melemah. Namun jika indeks mampu berbalik menguat dapat menyentuh level 6.315," tulis riset Mega Capital Sekuritas.

Pada pekan lalu, IHSG mengalami kenaikan 0,27 persen dan ditutup di level 6.291. Sektor yang memimpin yaitu aneka industri 2.27 persen dan industri dasar 1,61 persen.

Pergerakan IHSG pekan lalu dipengaruhi oleh rilis data neraca dagang Indonesia tahun 2019 yang mencatatkan defisit sebesar 3,2 miliar dolar AS. Selain itu, IHSG juga terpengaruh kesepakatan dagang fase pertama antara AS dan China.

Adapun Wall Street menguat pada perdagangan Jumat dengan indeks DJIA naik 0,17 persen, S&P 500 naik 0,39 persen dan Nasdaq naik 0,34 persen didukung earnings season yang positif serta data ekonomi global yang kuat.

China mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 persen di  2019, sesuai dengan ekspektasi dan industri naik 6,9 persen. Sementara dari AS, permintaan perumahan naik ke level tertinggi sejak 2006.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler