Mahasiswa Memprotes UU Baru India dengan Grafiti

Grafiti menyandingkan lambang swastika nazi dengan logo partai penguasa terpampang di tembok di kampus Jamia Millia Islamia University, New Delhi, India. Mahasiswa menjadikan kampus sebagai media protes mereka setelah sebelumnya polisi merangsek ke dalam kampus membubarkan unjukrasa.

Grafiti terpampang di tembok di kampus Jamia Millia Islamia University, New Delhi, India. Mahasiswa menjadikan kampus sebagai media protes mereka setelah sebelumnya polisi merangsek ke dalam kampus membubarkan unjukrasa.

a photo, graffiti cover the walls of a building at Jamia Millia Islamia University in New Delhi, India. Students of this New Delhi university have turned the campus

Grafiti terpampang di tembok di kampus Jamia Millia Islamia University, New Delhi, India. Mahasiswa menjadikan kampus sebagai media protes mereka setelah sebelumnya polisi merangsek ke dalam kampus membubarkan unjukrasa.

Grafiti terpampang di tembok di kampus Jamia Millia Islamia University, New Delhi, India. Mahasiswa menjadikan kampus sebagai media protes mereka setelah sebelumnya polisi merangsek ke dalam kampus membubarkan unjukrasa.

Grafiti terpampang di tembok di kampus Jamia Millia Islamia University, New Delhi, India. Mahasiswa menjadikan kampus sebagai media protes mereka setelah sebelumnya polisi merangsek ke dalam kampus membubarkan unjukrasa.

Grafiti di kampus Jamia Millia Islamia University, New Delhi, India. Mahasiswa menjadikan kampus sebagai media protes mereka setelah sebelumnya polisi merangsek ke dalam kampus membubarkan unjukrasa.

Rep: AP Photo Red: Yogi Ardhi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Mahasiswa Universitas Jamia Milia Islamia New Delhi mengubah kampus mereka menjadi media protes penolakan mereka atas amandemen UU Kewarganegaraan India yang diskriminatif.

Dengan menggunakan cat semprot mereka mengekspresikan protes mereka. Pemerintah India berusaha menekan gelombang unjukrasa dengan berbagai cara. Mulai dari memblokir koneksi internet, melarang warga berkumpul lebih dari 4 orang, hingga menangkapi pengunjuk rasa.

 

 
Berita Terpopuler