Enam Korban Sekolah Roboh di Pasuruan Masih Dirawat

Kondisi korban sekolah roboh di Pasuruan sudah membaik.

Republika/Wilda Fizriyani
Keadaan ruangan kelas yang ambruk di SDN Gentong Kota Pasuruan, Rabu (6/11).
Rep: Wilda Fizriyani Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,PASURUAN -- Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr R Soedarsono, Tina Soelistiani mengungkapkan, enam korban kerobohan SDN Gentong masih dirawat hingga Rabu (6/11). Meski demikian, Tina memastikan, kondisi kesehatan fisik para korban sudah mulai membaik.

Baca Juga

"Kondisinya sudah membaik dari berita barusan yang saya tanya. Jadi ada enam orang dirawat, ada yang bisa dipulangkan besok pagi dan Jumat lusa," kata Tina saat ditemui Republika di RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan, Rabu (6/11).

Dari enam korban, dua di antaranya harus mengalami operasi ringan. Operasi diperlukan karena satu korban mengalami patah kaki. Sementara satu korban operasi lainnya bermasalah pada tulang ibu jari di tangan kanan. 

Untuk korban lainnya, Tina menyatakan, mereka hanya mengalami luka ringan. "Tapi masih harus diobservasi sehingga harus diinapkan. Kalau sudah tidak apa-apa, bisa pulang dengan pemilihan rawat jalan. Atau, kontrol di poliklinik," katanya.

Adapun perihal terapi psikologis, Tina mengaku, pihaknya belum melakukan secara resmi. Pasalnya, terapi ini memerlukan dokter spesialis jiwa, psikiater maupun psikolog. Terlebih, Tina mengklaim, tidak menemukan korban dengan masalah kejiwaan atas peristiwa tersebut.

"Intinya, kami belum sampai ke situ. Tapi kami dari RS akan selalu berkoordinasi dengan Pemkot untuk kelanjutan pasien. Tidak hanya untuk yang masih dirawat di sini, tapi pasien lain yang sudah pulang. Atau dengan korban yang belum atau tidak dirawat," jelasnya. 

Atap empat ruangan kelas di SDN Gentong Kota Pasuruan mengalami keruntuhan pada Selasa pagi (5/11). Kejadian ini mengakibatkan 15 orang luka ringan dan berat serta dua orang meninggal dunia. Korban yang meninggal antara lain siswi kelas II dan guru.

 

 

 
Berita Terpopuler