Ada yang Kecewa Soal Kabinet, Presiden Minta Maaf

Jokowi meminta maaf kepada pihak yang tidak terakomodasi pada kebinetnya.

Dok Republika
Jokowi (ilustrasi).
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah pihak yang tidak terakomodasi ke dalam Kabinet Indonesia Maju. "Yang kecewa, berarti, lebih dari 266 juta orang pasti kecewa. Artinya, pasti yang kecewa lebih banyak dari yang senang dan mungkin juga sebagian dari yang hadir ada yang kecewa. Jadi, saya mohon maaf tidak bisa mengakomodasi semuanya karena, sekali lagi, ruangnya hanya 34," kata Jokowi dalam pidatonya saat peresmian pembukaan Musyawarah Besar ke-10 Pemuda Pancasila (PP) di Hotel Sultan, Sabtu (26/10).

Jokowi menjelaskan, ada 300 nama yang diusulkan untuk menjadi calon menteri. Karena itu, penyusunan kabinet diakuinya merupakan tugas yang sulit karena harus menyesuaikan beragam latar belakang.

"Kita harus melihat urusan yang berkaitan dengan daerah, urusan yang berkaitan dengan suku, urusan yang berkaitan dengan agama. Semua proporsinya harus sesuai betul. Yang berkaitan dengan partai, dengan profesional. Tidak mudah menyusun kabinet yang harus beragam karena memang Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika," Presiden menegaskan.

Baca Juga



Jokowi menjelaskan, terpilih atau tidak dalam demokrasi adalah hal yang lumrah. UUD 1945 juga menjelaskan bahwa pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden.

"Tapi, saya yakin Indonesia memiliki budaya luhur. Indonesia mempunyai Pancasila yang menyatukan perbedaan pendapat. Perbedaan pilihan itu juga wajar, tapi persatuan, kebersamaan, adalah segala-galanya buat kita," tutur Jokowi.

(antara ed: mansyur faqih)

 
Berita Terpopuler