Komnas HAM Masih Investigasi Kematian

Perwakilan Komnas HAM sudah diterjunkan ke lapangan.

Kantor Komnas HAM
Rep: Rizky Suryarandika Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berkomitmen menuntaskan kasus kematian mahasiswa dalam aksi unjuk rasa pada akhir September lalu di Kendari dan Jakarta. Komnas HAM meminta publik bersabar menunggu hasil investigasi tersebut.

Baca Juga

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan pihaknya terus menginvestigasi penyebab kematian sejumlah mahasiswa yang tewas pada aksi unjuk rasa akhir September. Perwakilan Komnas HAM diterjunkan guna menyelesaikan investigasi.

"Masih diinvestigasi semua. Tunggu saja prosesnya selesai semua sampai tuntas jangan setengah-setengah," katanya pada Repubika, Ahad (13/10).

Taufan menyampaikan proses investigasi dugaan kasus pelanggaran HAM tak bisa dilakukan serampangan. Sehingga diperlukan waktu agar investigasi berjalan secara komprehensif.

"Tentu investigasi perlu waktu kan ada prosedurnya, karena kami tidak mau asal-asalan menuntaskannya, sabar saja ya," ujarnya.

Sebelumnya, rangkaian unjuk rasa yang berlangung di sejumlah daerah pada akhir September 2019 lalu menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Di Kendari, dua orang mahasiswa Universitas Haluoleo, Randy dan M Yusuf Kardawi, tewas usai aksi unjuk rasa yang berlangsung ricuh.

Kemudian, di Ibu Kota, ada tiga orang korban tewas, yaitu Bagus Putra Mahendra, Akbar Alamsyah, dan Maulana Suryadi alias Yadi. 

 
Berita Terpopuler