Dapur Umum Dibuka untuk Pengungsi Kerusuhan Wamena

Dapur umum didistribusikan ke sejumlah titik pengungsian Wamena.

Antara/Iwan Adisaputra
Suasana aktivitas jual beli di Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9/2019).
Rep: Antara Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan Provinsi Papua membuka dapur umum di Halaman Gedung Ukumiarek Asso. Dapur umum ditujukan bagi pengungsi kerusuhan Wamena yang tersebar di wilayah itu.

Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua Ribka Haluk saat di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat (27/9) mengatakan, tanggap darurat di Jayawijaya akan berlaku 14 hari. "Selama 14 hari, selain makan minum pasti ada pembersihan puing-puing dan sudah diarahkan untuk daerah ini pulih kembali," katanya.

Ia mengatakan tim gabungan dari beberapa instansi yang akan bekerja di dapur darurat itu.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengatakan makanan yang dimasak di dapur umum akan didistribusikan ke sejumlah titik pengungsian. "Kalau di Kodim ada dapur umum jadi itu fokus untuk pengungsi di sana. Dapur umum yang di Ukumiarek Asso itu difokuskan pada pengungsi yang ada di tempat lainnya," katanya.

Jumlah pengungsi yang tersebar di beberapa tempat pascakerusuhan berjumlah kurang lebih 5.000 jiwa. Pengungsi itu berada di Kodim 1702/Jayawijaya, Mapolres Jayawijaya, Kantor DPRD, Sub Denpom, Koramil Kota dan sejumlah gereja, termasuk di Bandara Wamena.



Baca Juga

 
Berita Terpopuler