Pariwisata Kepulauan Seribu Belum Terdampak Tumpahan Minyak

tTumpahan minyak mulai sampai ke Kepulauan Seribu pada 22 Juli 2019.

Republika/Putra M. Akbar
Suasana tumpahan minyak mentah di pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/8).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyatakan, tumpahan minyak dari sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi di Blok Offshore North West Java (ONWJ) belum mengakibatkan dampak buruk signifikan terhadap sektor pariwisata daerah itu. Pertamina menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa tumpahan minyak yang terjadi di Pesisir Karawang, Jawa Barat.

"Belum ada dampak, masih seperti biasanya normal," kata dia, usai memberikan keterangan terkait tumpahan minyak di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/8).

Husein mengatakan, tumpahan minyak tersebut mulai sampai ke Kepulauan Seribu pada 22 Juli 2019, khususnya wilayah selatan yang terdapat tujuh pulau. Terkait dampak penurunan kunjungan pariwisata ke daerah itu, Husein Murad mengaku belum ada karena setiap tumpahan minyak yang tiba di daratan langsung dibersihkan petugas.

"Kan kejadiannya baru seminggu ini, jadi langsung kita bersihkan," katanya.

Bahkan, kata dia, pemerintah setempat memobilisasi seluruh petugas Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Dinas Lingkungan Hidup untuk membersihkan tumpahan minyak yang tiba di daratan. Pembersihan wilayah pantai tersebut juga bekerja sama dengan tim dari PT Pertamina Persero yang dimulai sejak 22 Juli 2019.

Sementara itu, Direktur Hulu PT Pertamina Persero Dharmawan Syamsu memastikan perusahaan minyak pelat merah tersebut bertanggung jawab penuh atas peristiwa tumpahan minyak dari sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi. "Kami bertanggung jawab atas segala akibat dari oil spill yang telah mengganggu aktivitas masyarakat di sana," kata dia.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler