Ortu Antre dari Subuh, Kepsek SMPN 69: Tidak Perlu Begitu

Kepsek SMPN 69 menjelaskan pendaftaran PPDB dimulai pukul 08.00 WIB.

Republika/Fakhri Hermansyah
Pendaftaran PPDB (Ilustrasi)
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala SMPN 69 mengatakan, masih ada warga yang datang sejak pagi buta, sebelum sekolah buka, untuk mendaftarkan anaknya. Ia mengungkapkan, hal itu terjadi sebagai akibat belum tersosialisasikannya penerapan sistem zonasi dengan baik ke masyarakat.

"Karena ada isu-isunya yang datang duluan itu yang bisa daftar, akhirnya sekolah belum buka warga sudah pada datang," ujar Kepala SMP Negeri 69 Jakarta, Suryana, di Jakarta pada Senin (24/6).

Orang tua bahkan ada yang datang sejak pukul 05.00 WIB untuk mendaftarkan anaknya ke SMPN 69. Suryana lantas menginformasikan pendaftaran PPDB DKI Jakarta jalur zonasi SMP-SMA dibuka pada 24-26 Juni 2019 pukul 08.00 WIB.

"Setelah saya jelaskan bahwa tidak perlu demikian, baru mereka paham," ujar Suryana.

Suryana mengatakan sistem penerimaan zonasi di SMP Negeri 69 tidak berdasarkan jarak, melainkan tetap berdasarkan Nilai Evaluasi Murni (NEM).

"Zonasi itu hanya menentukan wilayah saja, jadi wilayah kecamatan yang ditentukan bisa mendaftar di SMP Negeri 69," ujar Suryana.

Orang tua calon peserta didik baru (CPDB) di SMP Negeri 69 Jakarta, Asni, berharap sekolah memprioritaskan orang-orang yang jaraknya lebih dekat dengan sekolah dibandingkan Nilai Evaluasi Murni (NEM).

"Sehingga dengan adanya zonasi ini benar-benar tepat dengan anak yang dekat dengan sekolah," ujar Asni.

Senada dengan Asni, orang tua calon peserta didik baru, Yusuf, juga berharap anaknya bisa diterima bersekolah di SMP Negeri 69 Jakarta karena jarak rumahnya dekat.

"Anak saya NEM-nya kecil, 17. Cuma kalau sistem zonasi ini jalan kan, yang diutamakan orang-orang dekat sini dulu berarti," katanya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler