Warga Padamkan Api di Warung Satai dan Pospol Sabang

Wartawan diminta tidak meliput terlalu dekat dengan massa aksi 22 Mei.

Republika/Prayogi
Suasana saat terjadinya bentrokan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) malam. Aksi tersebut berlangsung ricuh.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga memadamkan kobaran api yang membakar warung satai di kawasan Sabang Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, Kamis (23/5) sekitar pukul 03.36 WIB. Api yang membakar warung satai dan pos polisi di persimpangan Jalan Wahid Hasyim menuju Jalan H. Agus Salim di kawasan Sabang, Jakarta Pusat masih berkobar hingga Kamis dini hari.

Sejumlah orang dari massa aksi masih berkumpul di sekitar lokasi kebakaran. Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, beberapa wartawan yang mencoba mendekati titik api dihalang-halangi massa aksi.

"Media nggak usah lewat sini," kata salah seorang wartawan yang sempat diadang massa.

Baca Juga

Polisi juga mengimbau wartawan tidak meliput terlalu dekat dengan massa karena dikhawatirkan menyulut aksi lanjutan. Sementara itu, tidak tampak lagi adanya pelemparan petasan setelah seorang aparat meminta jeda untuk bersantap sahur.

"Sudah, berhenti! Kita jeda dulu buat sahur. Kita sama-sama ibadah," teriak salah seorang polisi ke arah massa.

Massa aksi tampak memancing keributan dengan aparat keamanan yang berjaga sembari menyanyikan lagu ejekan dan melemparkan petasan ke arah polisi. Hingga pukul 02.24 WIB tidak tampak adanya penanganan dari unit pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Polisi di sekitar Jalan H. Agus Salim melarang wartawan mendekat ke area lokasi kebakaran demi keamanan.

"Pergi nggak kamu, jangan meliput di sini!" ujar salah seorang polisi melarang wartawan mendekat.

Polisi masih berusaha mengamankan area persimpangan Jalan Wahid Hasyim dan Jalan H Agus Salim agar pemadam kebakaran bisa segera bertindak. Hingga kini masih terdengar dentuman petasan di sekitar warung satai dan pos polisi yang terbakar tersebut.

 
Berita Terpopuler