Banyak KPPS Pingsan, Pemkab Bogor Sediakan Tim Medis

Pemkab Bogor telah menyiapkan 40 petugas medis untuk memantau kondisi KPPS.

Republika/Prayogi
Petugas KPPS melakukan penghitungan suara pemilu 2019 (ilustrasi)
Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyediakan tenaga kesehatan di masing-masing kecamatan untuk mengawal kesehatan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Hal itu dilakukan setelah banyak kejadian mereka mengalami pingsan bahkan meninggal dunia akibat tekanan kerja.

Baca Juga

"Pemkab Bogor telah merespons beratnya tugas penyelenggara dengan menyiapkan tenaga medis di 40 kecamatan. Memeriksa kondisi kesehatan para penyelenggara pemilu yang saat ini sedang rekapitulasi suara di kecamatan," ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Bogor, Heri Setiawan, Ahad (21/4).

Heri memastikan bahwa semua KPPS maupun Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) terlebih dahulu diperiksa kesehatannya sebelum dilantik. Sehingga banyaknya petugas yang pingsan dan meninggal bukan karena riwayat penyakit bawaan.

Seperti diketahui, hingga Ahad (21/4) sore, ada sebanyak dua Ketua KPPS di Kabupaten Bogor meninggal dunia yaitu, Ketua KPPS di Desa Pabuaran Bojonggede, Rusdiono (60). Rusdiono meninggal pada Kamis (18/4) malam. Lalu Ketua KPPS di Desa Sukaharja Cijeruk, Jaenal (56) yang meninggal dunia Rabu (17/4) petang.

Kemudian ada enam lainnya yang pingsan saat bertugas. Mereka adalah Ketua KPPS Desa Karyamekar, Ketua KPPS Desa Cariu, Ketua KPPS Cibatok, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Megamendung,

 
Berita Terpopuler