271 Orang Dilaporkan Terjangkit Kolera di Mozambik

Wabah Kolera terjadi usai Mozambik dihantam bencana topan Idai

Denis Onyodi/IFRC via AP
Warga menyelamatkan harta bendanya setelah badai tropis Idai menerjang di Beira, Mozambik, Jumat (15/3).
Rep: Rossi Handayani Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, MAPUTO -- Pemerintah Mozambik menyatakan, jumlah kasus kolera di kota Beira meningkat hampir dua kali lipat. Dalam waktu 48 jam angka penderita mencapai 271 kasus.

Baca Juga

Saat ini Pemerintah, dan pekerja bantuan berusaha menahan penyebaran penyakit, setelah terjadi bencana topan Idai yang menghantam Beira pada 14 Maret. Kemudian menimbulkan bencana banjir, dan menewaskan lebih dari 700 orang di Mozambik, Zimbabwe, dan Malawi.

Menteri Lingkungan Hidup Celso Correia menyatakan saat ini 138 orang yang tercatat menderita Kolera telah dibawa ke rumah sakit. "Rumah sakit belum mencatat adanya kematian," ucap dia dikutip dari reuters, Ahad (31/3)

Sementara itu, pada Jumat pekan lalu, ia mengatakan, setidaknya dua orang telah meninggal di luar rumah sakit, dengan gejala dehidrasi, dan diare. Banyak daerah di Mozambik, dan Zimbabwe yang dilanda badai masih belum mendapatkan akses melalui jalan darat.

Adapun kolera di Mozambik telah mewabah secara teratur dalam lima tahun terakhir. WHO menyebutkan, sekitar 2.000 orang terinfeksi dalam wabah terakhir pada Februari 2018 lalu.

Pihak berwenang Mozambik mengatakan pada Sabtu (30/3), jumlah kematian akibat topan Idai bertambah sampai 501 orang. Untuk itu, jumlah kematian di Mozambik, Zimbabwe, dan Malawi mencapai hingga 746 orang.

 
Berita Terpopuler