PBB Kirim Tim Investigasi Selidiki Pembantaian di Mali

Insiden ini dikategorikan pembantaian dengan target komunitas.

Aljazeera
Peta Mali. Ilustrasi
Rep: Puti Almas Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dilaporkan telah mengutus penyelidik, tim hak asasi manusia, dan pakar perlindungan anak ke Mali.

Baca Juga

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan dugaan adanya kekerasan antarpenduduk di wilayah tengah negara itu. 

Kekerasan tersebut dilaporkan membuat lebih dari 150 orang tewas, termasuk sepertiga di antaranya adalah anak-anak. Insiden ini dikategorikan sebagai pembantaian yang menargetkan sebuah komunitas. 

Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani, mengatakakan pembantaian terjadi di Ogossagou, wilayah Mopti Mali. Sebagian besar korban dalam kejadian ini adalah orang-orang etnis Fulani atau Peuhl. 

“Serangan yang mengerikan ini menandakan bahwa terjadi peningkatan kasus pembunuhan dan kekerasan di wilayah tersebut,” ujar Shamdasani dilansir News24, Rabu (27/3).  

Shamdasani mengatakan, tercatat kasus kekerasan dan pembunuhan di Ogossagou telah menyebabkan 600 orang tewas sejak Maret tahun lalu. Sementara itu, ribuan lainnya juga harus kehilangan tempat tinggal mereka dan kini terlantar. 

Serangan yang terjadi di wilayah itu tampaknya dimotivasi upaya menumpas kelompok-kelompok ekstremis Islam di Mali. 

Namun, pada akhirnya jutaan Muslim lainnya menjadi korban kekejaman hanya karena kepercayaan mereka. 

“Jutaan orang disebut sebagai ekstremis brutal hanya karena mereka Muslim,” kata Shamdasani menambahkan.   

 

 
Berita Terpopuler