Survei: Jokowi Rebut Jawa Barat dari Prabowo

Charta Politika menyebut Jokowi-Ma'ruf unggul 5,1 persen atas Prabowo-Sandi di Jabar.

EPA-EFE/Adi Weda
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan).
Rep: Rizkyan Adiyudha Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Charta Politika menunjukkan tingkat keterpilihan pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul tipis atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Barat. Calon presiden (capres) pejawat unggul 5,1 persen elektabilitas atas lawan politiknya itu di Jawa Barat.

Baca Juga

Survei Charta Politika menunjukkan elektabilitas Jokowi di Jabar sebesar 47,4 persen berbanding 42,3 persen bagi Prabowo. Sementara responden yang belum mengetahui pilihan atau tidak menjawab sebesar 10,3 persen.

Jawa Barat merupakan lumbung suara Prabowo Subianto pada pemilu 2014 lalu. Capres penantang Jokowi itu mendulang 59,78 persen suara saat berpasanhan dengan Hatta Rajasa. Sementara Jokowi mendapatkan 40,22 persen dukungan dengan total suara sah sebanyak 23.697.696 jiwa.

Menanggapi hasil survei tersebut, calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin mengaku tidak akan lengah dan akan semakin gencar berkampanye. Dia mengatakan, dirinya bersama tim pemenanhan akan terus bekerja keras memaksimalkan suara kemenangan dalam pemungutan suara 17 April nanti.

"Gas pol, tetap gas pol," kata Ma'ruf Amin menanggapi hasil survei Harta Politika tersebut di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3).

Mengacu pada hasil survei, Jokowi juga unggul di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Pulau Jawa, NTT, NTB, Bali, Papua, hingga Sulawesi dan Kalimantan. Berdasarkan hasil survei itu, Jokowi hanya mengalami kekalahan elektabilitas di pulau Sumatra.

Di sana, Jokowi mendapatkan elektabikitas sebesar 43,3 persen. Sedangkan capres Prabowo memperoleh tingkat keterpilihan 48,3 persen. Sementara pemilih yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 8,5 persen.

Survei Charta Politika Indonesia menyelenggarakan survei nasional preferensi politik masyarakat. Pengumpulan data dilakukan pada 1 hingga 9 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. 

Jumlah sampel sebanyak 2000 responden, yang tersebar di 34 Provinsi. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (2,19 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 
Berita Terpopuler