Peneliti LIPI Ingatkan Jokowi-Ma'ruf Tetap Waspada

Terdapat potensi perubahan persentase suara di Jawa Barat.

Republika/Iman Firmansyah
Peneliti Lipi, Hermawan Sulistyo
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai hasil survei menyatakan pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun,  peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hermawan Sulistyo, mengatakan kepada Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf untuk berhati-hati terhadap hasil survei tersebut.

"Bagi saya ketika pengumuman Jokowi-Ma'ruf itu pertandingan sudah selesai. Pertanyaan tim Sandi dan Prabowo hanya bisa memperkecil kekalahan dan bisa berbahaya kalau tim (Jokowi-Ma'ruf) santai," kata dia di Cikini, Selasa (6/11).

Berdasarkan hasil survei, lanjutnya, persentase antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi semakin menipis. Sampai saat ini, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di Jawa Barat dengan elektabilitas 28,8 persen. Sementara elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi 23,7 persen.

"Tetapi, makin lama (jarak dengan Prabowo-Sandi), makin menipis. Contoh survei sudah sangat dekat kalau critical area, seperti Jawa Barat digarap serius bisa kalah, di kantong-kantong yang sudah kalah margin bisa melebar," ujarnya.

Terlebih lagi, menurutnya, terdapat potensi perubahan persentase suara di Jawa Barat mengingat masih terdapat potensi pemilih yang merahasiakan jawaban 29,8 persen. Sisanya sebesar 17,8 persen menyatakan belum mempunyai pilihan. "Artinya masih bisa berubah," ucapnya.

 
Berita Terpopuler