Hujan Bantu Padamkan Kebakaran di Gunung Ciremai

Dugaan sementara luas yang terbakar sekitar 100 hektare pada punggungan timur TNGC.

Wikipedia
Kawasan Gunung Ciremai
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kebakaran yang sempat melanda hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Kuningan, berhasil dipadamkan, Rabu (19/9). Tak hanya pemadaman secara manual, hujan yang sempat mengguyur juga turut membantu upaya pemadaman api. "Api sekarang sudah padam. Hujan membantu (pemadaman, Red) meski tidak lama," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, kepada Republika.co.id, Rabu (19/9) pukul 16.00 WIB.

Baca Juga

Agus menyatakan, saat ini petugas di lokasi sedang melakukan penyisiran. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan masih adanya sisa bara api yang bisa menyala kembali.

Seperti diberitakan, kebakaran terjadi di Leuweung Kiara, Ciula, Lemah Neundeut Kawasan TNGC Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Selasa (18/9). Api mulai terlihat oleh masyarakat sekitar pukul 12.30 WIB.

Untuk mengatasi kobaran api, lanjut Agus, BPBD Kabupaten Kuningan telah menurunkan tim advance, tim asesment dan tim pemadaman. Mereka juga berkoordinasi dengan pengelola kawasan untuk operasi penanganan, baik oleh TNGC maupun oleh elemen lainnya.

Tak hanya itu, dibuat pula sekat bakar mulai dari Blok Pamuludan ke arah barat (atas), untuk memotong penyebaran api. Pemadaman pun dilakukan langsung ke titik api dari arah selatan dan timur/bawah (Linggarjati dan Setianegara).

Humas TNGC, Agus Yudantara, mengaku bersyukur hujan sempat mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan pada Rabu (19/9) sekitar pukul 08.30 WIB. Turunnya hujan tersebut telah membantu upaya pemadaman kobaran api. "Untuk pemadaman manual menggunakan jet shooter, cangkul, golok, garu dan membuat sekat bakar," kata Agus Yudantara.

Untuk luas lahan yang terbakar, masih dilakukan penghitungan. Agus menyebut dugaan sementara luas yang terbakar sekitar 100 hektare pada punggungan timur TNGC. Kawasan itu berupa semak belukar dan alang-alang kering yang tumbuh pada lahan berbatu. 

 
Berita Terpopuler