Indonesia Akan Hadiri Sidang Luar Biasa OKI di Istanbul

Indonesia dengan tegas mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bersikap.

common.wikimedia
Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Friska Yolanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia akan menghadiri pertemuan luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul pada Jumat (18/5) nanti. Menurut Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, pertemuan ini akan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Memang undangannya sudah disampaikan kepada kita, dan Presiden tadi beri petunjuk agar Wapres yang mewakili," ujar Fachir di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Rabu (16/5).

Pertemuan Luar Biasa OKI ini membahas perkembangan terbaru di Palestina. Karena itu, kata Fachir, Indonesia akan mendesak pihak yang paling bertanggung jawab, yakni Dewan Keamanan PBB, untuk mengambil langkah yang lebih nyata terhadap masalah Palestina. 

"Messagenya yang akan kita bawa ingin lebih konkret dan, yang kedua kita tentu antara lain mendesak agar yang paling bertanggung jawab DK PBB mengambil langkah-langkah yang nyata, yang ketiga perhatian kita kepada bantuan di Palestina," ucapnya.

Menanggapi pembukaan kedubes AS di Yerusalem serta tindakan represif Israel terhadap aksi protes warga Palestina, menurut Fachir, Pemerintah Indonesia tak akan menarik kedutaannya di Amerika Serikat. 

 
Berita Terpopuler