Kisah Pecinta Vespa Pakistan

Vespa Piaggio buatan Itali pernah menjadi simbol status sosial di Pakistan.

Seorang jurnalis lokal Arif Balouch, berpose diatas Vespa keluaran tahun 1980 di Karachi, Pakistan

Komunitas enggemar Vespa berkumpul saat matahari terbit di Lahore, Pakistan.

Amin membaca koran di depan bengkel restorasi Vespa miliknya di Karachi, Pakistan.

Seorang pria mengendarai skuter Vespa di kawasan padat penduduk Kota Karachi, Pakistan.

Sebuah skuter Vespa tua dirantai depan rumah di kawasaan padat penduduk Karachi, Pakistan.

Pekerja bengkel restorasi Vespa mengecat spatbor di sebuah bengkel di Islamabad, Pakistan.

Deretan skuter Vespa yang telah direstorasi termasuk dengan gaya lukisan truk Pakistan di Islamabad, Pakistan.

Penggemar Vespa menunjukkan koleksi memorabilia bertema skuter Vespa di Karachi, Pakistan.

Speedometer rusak sebuah sepeda motor Vespa yang terbengkalai di Kota Karachi, Pakistan.

Rep: Reuters Red: Yogi Ardhi Cahyadi

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Di tengah serbuan sepeda motor murah buatan Cina, penggemar sepeda motor Vespa di Pakistan tanpa lelah terus mengais suku cadang untuk sepeda motornya. 

 

Vespa Piaggio buatan Itali pernah menjadi simbol status sosial diantara penggemar sepeda motor di Pakistan. Hanya segelintir orang yang mampu membeli kemewahan dari Eropa ini.

 

Dua dekade terakhir serbuan sepeda motor asal Cina dan Jepang mebanjiri jalanan Pakistan. Namun hal itu tidak menarik bagi Zubair Ahmad Nagra seorang pengurus komunitas penggemar Vespa di Lahore. 

 Dia memilih mengendarai Vespa  yang diimpor langsung ayahnya pada tahun 1974. "Kendaraan bermotor pertama yang dimiliki ayahku," ujarnya. "Sejak itu saya jatuh cinta kepadanya."

 

"Vespa adalah hadiah terbaik kedua Italia bagi dunia. Nomor satunya, Pizza," ujar Nagra. 

 

 
Berita Terpopuler