Tolak Djarot, Yulizar: Kami Perang Lawan Kebijakan DPP PPP

Antara/Irsan Mulyadi
Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumut Yulizar Parlagutan Lubis (tengah) berteriak saat memberi keterangan kepada wartawan, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/1).
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua DPW PPP Sumatra Utara (Sumut) Yulizar Parlagutan Lubis menegaskan, pihaknya menolak rekomendasi DPP PPP yang mendukung pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus di Pilgub Sumut 2018. Ia pun menyatakan, yang terjadi saat ini adalah masalah internal antara pihaknya dan DPP partai berlambang ka'bah itu. 

"Kami ngapain mencederai partainya? Partainya tidak bersalah, tindakan DPP-nya yang bagi kami salah. Makanya saya bilang kepada seluruh aparatur partai jangan ada yang mundur. Kami berperang terus melawan kebijakan pusat yang kami anggap tidak membawa aspirasi Sumut," ucap Yulizar kepada Republika, Jumat (12/1).

Baca, Ketua PPP Sumut: Tak Ada Urusan SARA dalam Penolakan Djarot.

Untuk saat ini Yulizar menyatakan, pihaknya akan diam dan menunggu sikap dari DPP. Pihak DPW sendiri telah meminta DPP beserta Majelis Syariah PPP untuk bertemu dengan pihak DPW Sumut untuk memberikan penjelasan mengapa mengambil langkah yang tidak populer tersebut.

Terkait Pilgub Sumut, Yulizar menerangkan, DPW PPP Sumut merekomendasikan tiga nama yang dikirim ke DPP Pusat. Tiga nama tersebut adalah, Samsul Arifin, Tengku Eri Nuradi, dan Edi Rahmayadi.

"Tiga nama itu yang kami kirim ke Jakarta. Tapi kenapa yang turun (rekomendasi) Djarot? Ini juga bukan kesalahan di sisi Djarot, ya," lanjut Yulizar.

 
Berita Terpopuler