Setelah 71 tahun, Jenazah Raja Italia Pendukung Fasisme Musolini Kembali dari Mesir

Al Arabiya
Musolini (kanan) dan Raja Emmanuel (kiri) memberi hormat pada monumen pahlawan tak dikenal pada tahun 1938 di Roma.
Red: Muhammad Subarkah

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah 71 tahun,  akhirnya tubuh raja kontroversial Italia Victor Emmanuel III kembali ke Italia pada hari had (16/12).  Lokasi kuburnya berada di tengah deretan para  raja Italia  dikuburkan.

Victor Emmanuel, yang memerintah dari tahun 1900 sampai pengunduran dirinya pada tanggal 9 Mei 1946, meninggal di pengasingan di Mesir.

“Izin untuk dibawa kembali ke rumah asalnya Savoy dikelaurkan presiden Italia. Dan jenazahnya diterbangkan dari Mesir pada hariAhad lalu, kata sejarawan Italia Aldo Mola kepada AFP yang dikutip Alarabiya.com.

Raja akan dimakamkan di mausoleum keluarga, Sanctuary of Vicoforte di Italia utara. Mola kini telah membantu mengatur kembalinya penguasa kerajaan Italia tersebut.

Tapi cicitnya, bermusuhan dengan kerabat raja ini atas siapa pewaris sah salah satu dinasti kerajaan tertua di dunia,. Namun, Victor Emmanuel harus dimakamkan di Pantheon di Roma bersama raja-raja Italia lainnya.

"Kami telah bermimpi hari ini akan berjalan sangat berbeda. Keadilan hanya akan dilakukan ketika semua penguasa kami dikuburkan di pengasingan dibaringkan untuk beristirahat di Pantheon," kata  "Prince of Naples" yang menyatakan diri kepada harian Il Corriere della Sera.

Jenazah  istri Victor Emmanuel, ratu Elena dari Montenegro, telah pula dibawa dari Prancis ke Sanctuary pada hari Jumat (14/6). Rencana kuburan Elana  dan suaminya  diletakkan berdampingan.

"Ini sama sekali bukan keputusan kontroversial. Raja-raja lainnya hanya dikuburkan di Pantheon sebagai tempat peristirahatan sementara,  karena Altare della Patria tengah dirancang dan dibangun," kata Mola.

Kompleks Altare yang berwarna putih dan luas - dijuluki "kue pengantin" oleh wisatawan - nantinya akan menjadi kompleks pemakaman prajurit tak dikenal.


Orang-orang Italia kini telah memilih untuk menghapus monarki setelah Perang Dunia II. Mereka menghukum keluarga kerajaan karena berkolaborasi dengan Mussolini fasis.

Ketika ‘Blackshirts’ (pengikut Musolini selalu menenakan seragam warna hitam)  berbaris di Roma pada tahun 1922, Victor Emmanuel tidak hanya menolak permintaan pemerintah untuk mengumumkan darurat militer atas kerajannya. Dia malah  menyerahkan kekuasaan kepada Mussolini.

Dia kemudian juga sangat dikritik karena menandatangani undang-undang rasial 1938 yang secara kasar mendiskriminasi orang Yahudi.

Pada tahun 1943, Victor Emmanuel berusaha memperbaiki reputasi monarki Italia yang telah usang itu dengan menyuruh Mussolini ditangkap. Namun dia tetap disalahkan karena telah memberikan waktu  selama 40 hari untuk memperjuangkan gencatan senjata dengan Sekutu. Jeda waktu ini telah pula memberikan waktu bagi sekutu untuk menyerang Jerman.

“Dia adalah "raja yang mengkhianati konstitusi, menerima fasisme, menandatangani undang-undang yang menekan kebebasan dasar, menandatangani undang-undang rasial, dan membawa Italia ke dalam perang," kata sejarawan Italia Piero Craveri.

Sementara itu, orang-orang Italia tidak ingat akan kehendak raja yang terlanjur malu itu dikembalikan. Para sejarawan dan para penulis di Italia berbicara dengan keras menentang saran bahwa pasangan kerajaan harus  disemayamkan dengan mengambil tempat di bekas kuil Romawi yang berasitektur melingkar.

"Tidak mungkin menguburkan Victor Emmanuel III di Pantheon ... tempat kenangan bersama untuk bangsa ini," kata sejarawan Gianni Oliva kepada La Repubblica.

Di antara yang terkubur di bawah kubah udara terbuka di pusat bersejarah ibu kota Italia itu adalah pelukis Raphael dan Annibale Carracci, komposer Arcangelo Corelli, dan arsitek Baldassare Peruzzi.

 
Berita Terpopuler