Kapolri Ancam Kartel yang Mainkan Harga Pangan Akhir Tahun

Republika/Iman Firmansyah
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian
Rep: Arif Satrio Nugroho Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan, Polri akan berupaya mengawal stok pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Berkaitan dengan hal tersebut, Tito menyatakan Polri mengantisipasi adanya kartel yang melakukan 'permainan' pada stok bahan pangan.

Dari sisi ekonomi, penyelenggaraan hari raya Natal dan tahun baru akan menimbulkan permintaan meningkat pada stok bahan pangan. Peningkatan ini dapat dimanfaatkan baik oleh para pelaku usaha untuk mengambil keuntungan. "Tapi juga bagi para pelaku kartel mafia ini juga jadi momentum untuk mendapat keuntungan tapi mengorbankan masyarakat," kata Tito di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (11/12).

Perilaku kartel, kata Tito, kerap melakukan penimbunan dan permainan harga. Sehingga, alur distribusi pangan menjadi terhambat. Hal ini bwrimbas pada inflasi dimana masyarakat pun menjadi korbannya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Satuan Petugas (Satgas) Pangan Polri akan mendampingi Bulog dalam melakukan operasi pasar. Satgas Pangan juga akan terus memantau dinamika harga di pasar. "Ketika terjadi kenaikan langsung dicari letak masalahnya dimana dan dilakukan penyelesaian agar harganya segera diturunkan," kata Tito menjelaskan.

Tito pun mengancam para kartel agar tidak mengganggu alur distribusi tersebut. "Hati-hati! Kami mengawasi," kata dia. Tito menambahkan, sejauh ini, berdasarkan koordinasi yang Polri lakukan dengan sejumlah instansi terkait, stok bahan pangan masih cukup untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru.

"Seperti itulah, suplai cukup distribusi kita amankan. Kami sepakat menjaga stabilitas harga agar pemerintah tidak perlu keluar subsidi," ucap dia.


Baca juga: Kapolri Pantau Stabilitas Harga Pangan Jelang Akhir Tahun

 
Berita Terpopuler