Sejarah Hari Ini: Intelektual Nazi Dihukum Gantung

Britannica.com
Alfred Rosenberg.
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini pada tahun 1946, Alfred Rosenberg, dihukum gantung. Ia adalah salah satu penyusun dan penyebar ideologi Nazi yang paling berpengaruh pada masa Perang Dunia II (1939-1945).

Rosenberg lahir pada 12 Januari 1893. Ia pertama kali diperkenalkan kepada Adolf Hitler oleh Dietrich Eckart yang saat itu merupakan editor puisi Voelkischer Beobachter, koran propaganda Partai Nazi. Tak lama setelah momen tersebut, Hitler memutuskan untuk mencopot posisi Eckart dan memberikannya pada Rosenberg.

Memegang posisi sebagai editor koran propaganda Nazi, Rosenberg mulai menyebarkan filsafat rasisnya, termasuk tentang antisemitisme atau anti-Yahudi. Tulisan-tulisannya di koran propaganda tersebut membangkitkan sentimen dan kebencian terhadap Yahudi yang kala itu dituding Nazi sebagai otak di balik semua kemerosotan dan penderitaan Jerman.

Ia juga dikenal karena penolakannya terhadap Kristen. Ia memainkan peran penting dalam pengembangan paham Positif Kristen yang dimaksudkan untuk mencari pengikut baru Nazi.

Setelah Perang Dunia II usai dengan kemenangan di pihak sekutu, Rosenberg, sebagai salah satu intelektual Nazi, diseret ke pengadilan Nuremberg. Ia dinyatakan bersalah melakukan kejahatan perang dan diperintahkan dihukum gantung.



Hari ini pada 1854, Abraham Lincoln menyampaikan sebuah pidato tentang Undang-undang Kansas-Nebraska. Dalam pidatonya, Lincoln, yang kala itu belum menjabat sebagai presiden Amerika Serikat (AS) menyampaikan pandangannya tentang perbudakan yang ia sebut sebagai tindakan tak bermoral.

Saat itu, Lincoln mencela anggota Partai Demokrat karena mendukung sebuah undang-undang yang menganggap terdapat hak moral dalam perbudakan satu orang oleh orang lainnya. Menurutnya, hal tersebut bertentangan dengan prinsip Amerika yang menyatakan bahwa semua orang diciptakan sama dan sederajat.

Lincoln menyadari bahwa penolakannya terhadap konsep perbudakan dapat menyulut perang sipil. Karena saat itu, sebagian besar warga AS memandang perbudakan sebagai sesuatu yang wajar. Oleh sebab itu, Lincoln, dalam pidatonya, memberi anjuran agar perbudakan dilarang untuk disebarkan ke negara bagian lainnya.

Lincoln memang terus aktif melakukan kampanye melawan perbudakan di Kansas dan membantu mengumpulkan uang guna mendukung kandidat politik antiperbudakan di negara bagian tersebut. Walaupun ia harus kecewa ketika Kansas ternyata memilih kandidat properbudakan ke Kongres saat itu.






Hari ini pada tahun 1996, tim nasional Guatemala siap menjamu tamunya Kosta Rika dalam pertandingan kualifikasi piala dunia. Namun hari itu berujung malapetaka yang menyebabkan 83 suporter Guatemala tewas.

Kejadian ini bermula ketika sekitar 60 ribu suporter Guatemala memaksa memasuki stadion yang hanya berkapasitas 45 ribu orang. Tak disangka bahwa ribuan orang itu memaksa masuk karena ternyata tiket pertandingan yang mereka beli palsu.

Meski stadion sudah penuh satu jam sebelum pertandingan dimulai, para suporter yang kecewa karena tiketnya palsu tetap memaksa untuk masuk ke tribune. Tak pelak hal ini menyebabkan ratusan orang tergencet di tengah kerumunan massa.

Adapun mereka yang telah tiba di tepi tribune, berjatuhan karena terdorong massa di belakangnya. Situasi kian kacau ketika aksi saling dorong berlangsung, terjadi perkelahian brutal antara sesama suporter.

Presiden Guatemala Alvara Azru yang kala itu turut hadir di stadion, memerintahkan agar pertandingan dibatalkan. Kekacauan dan kericuhan yang terjadi menyebabkan 83 orang tewas, termasuk di dalamnya anak-anak. Presiden Azru pun mengumumkan tiga hari berkabung pascainsiden tersebut.

 
Berita Terpopuler