Spanyol Ancam Cabut Otonomi Katalunya

EPA/Toni Albir
Sekelompok aktivis memasang bendera Catalan di Kota Barcelona, Spanyol.
Rep: Rizkyan Adiyudha Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengancam membekukan otonomi Katalunya. Langkah hukum itu akan diambil jika kawasan tersebut tetap menjalankan rencana mereka untuk merdeka.

"Pemerintah akan memastikan jika deklarasi kemerdekaan itu akan percuma," tegas Rajoy seperti diwartakan Aljazirah, Senin (9/10).

Pemerintah Spanyol menilai referendum kemerdekaan dengan merujuk konstitusi negara 1978. Hukum menyatakan bahwa negara ini tidak dapat dibagi dan memberi kekuasaan eksklusif kepada pemerintah nasional untuk mengadakan referendum.

Dia mengatakan, kesatuan Spanyol merupakan suara dan hal yang dirasakan serta diinginkan mayoritas warga negara. Dia melanjutkan, akan mengerahkan lebih banyak polisi di Katalunya hingga situasi kembali normal.
"Pertempuran ini akan kami menangkan, karena ini adalah pertarungan yang adil dan sah serta suara mayoritas warga Spanyol," katanya.

Seperti diktahui, 2,3 juta warga Katalunya memberikan suara dalam referendum pada Ahad (1/10) lalu. Sebsar 90 persen dari 42 persen suara yang diambil sepakat untuk merdeka. Kendati, belakangan ratusan ribu warga anti-kemerdekaan berkumpul dan menyerukan kesatuan Spanyol di Barcelona.

 
Berita Terpopuler