Pengamat: Peluang Ridwan Kamil Nyagub Kembali Terang

Antara/Fahrul Jayadiputra
Wali Kota Bandung yang juga bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Rep: Dadang Kurnia Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia Arif Susanto menilai, peluang Ridwan Kamil maju sebagai calon gubernur Jawa Barat 2018 kembali terbuka. Itu tidak lepas dari dua perkembangan penting.

Kedua perkembangan penting itu adalah koalisi di antara partai-partai besar hampir pasti mengerucut pada dua poros, yakni PDIP-Golkar dan Gerindra-PKS. Kedua, koalisi lima partai, Demokrat, PPP, PKB, PAN, dan Hanura belum memiliki calon yang cukup popular.

"Bagaimana pun, selain nama Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar, Ridwan Kamil tetap berada di antara yang paling popular," kata Arif saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (25/8).

Kini, kata Arif, kemampuan komunikasi politik pria yang akrab disapa Kang Emil itu kembali diuji untuk mendapatkan pasangan yang tepat, sekaligus dukungan meluas elite partai. Kini terdapat sedikitnya tiga nama yang diajukan untuk mendampingi Emil.

Ketiga nama itu adalah Bima Arya (Wali Kota Bogor) diajukan PAN, Aceng Fikri (anggota DPD dan mantan Bupati Garut) diajukan Hanura, dan Uu Ruzhanul Ulum (Bupati Tasikmalaya) diajukan PPP. "Ketiganya memiliki pengalaman sebagai kepala eksekutif di wilayah masing-masing, juga relasi yang relatif baik dengan partai lain," kata Arif.

Meski begitu, telah ada signal positif dari Emil terhadap Bima Arya. Peluang untuk memasangkan keduanya bergantung bukan semata pada perpaduan chemistry di antara mereka berdua, melainkan pada kesediaan Nasdem dan PAN untuk mengakomodasi partai-partai lain demi mencapai syarat minimal dukungan politik. "Tanpa hal itu, popularitas mereka sulit dikonversi menjadi elektabilitas," kata Arif.

 
Berita Terpopuler