Inikah Penyebab Seseorang Menjadi Pelaku Perundungan?

Antara/Anis Efizudin
Sejumlah menggelar aksi menolak bullying (penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain) di kompleks SMK 17 Temanggung, Jateng, Rabu (19/7).
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak penyebab yang membuat seseorang menjadi pembully atau pelaku perundungan. Psikolog Reza Indragiri mengatakan  penyebab yang kerap disorot adalah replikasi atau duplikasi dendam yang tak pernah teratasi dengan tuntas.

"Sehingga, seorang yang mendendam pada akhirnya mencari korban berikutnya. Korban yang bisa dijadikan sasaran pelampiasan atau kompensasi atas masalah yang tidak pernah berhasil mereka selesaikan," ujar Reza kepada Republika.co.id, Kamis (20/7).

Ia menjelaskan, ada salah satu sifat manusia apabila memiliki kelamahan di satu sisi, akan mendorong individu tersebut untuk mencari 'kekuatan' di sisi lain. Baik dengan cara yang konstruktif maupun yang tidak konstruktif atau negatif.

Reza mengatakan, itu disebut mahzab psikologi individual. Jika mahzab tersebut dijadikan sebagai acuan berpikir terhadap perundungan, maka ketika kita mencari penjelasan terkait penyebab orang melakukan perundungan, sebabnya adalah sebuah duplilasi perilaku.

"Karena dulu saya pernah disakiti, kemudian setelah saya dewasa, dalam tanda petik saya cari penyelesaian masalah dengan menyakiti pihak lain," kata Reza memberikan contoh.

 
Berita Terpopuler