Jumlah Korban Tewas Serangan Bom di Kabul Capai 150 Orang

AP
Suasana pascaserangan bom bunuh diri di Kabul (ilustrasi).
Rep: Crystal Liestia Purnama Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan mengungkapkan jumlah korban tewas akibat serangan bom truk di Kabul, meningkat hingga lebih dari 150 orang.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengaku serangan yang terjadi pada pekan lalu itu adalah serangan paling mematikan di ibu kota sejak penggulingan Taliban pada 2001.

Ledakan itu terjadi ketika sebuah truk sampah yang dipenuhi dengan bahan peledak meledak di jalan masuk ke pusat kota. Di lokasi itu  terdapat kedutaan besar asing dan gedung-gedung pemerintahan.

“Kami bukan satu-satunya target, seluruh komunitas diplomatik adalah sasaran serangan ini,” kata Ghani, kemarin. 

Saat kejadian, diplomatik asing sedang berkumpul dalam sebuah konferensi di Kabul.  Perkiraan resmi sebelumnya menyebutkan korban tewas sekitar 90 orang dan lebih dari 460 orang luka-luka.

Semua korban tewas adalah warga Afghanistan. Ghani memberikan penghormatan khusus kepada 13 polisi yang menghentikan truk tersebut saat mereka memasuki pusat pemerintahan. Ke-13 polisi terbunuh dalam ledakan itu.

Tidak ada kelompok yang mengaku betanggung jawab atas serangan tersebut. Hal ini kemudian memicu demonstrasi anti-pemerintah yang keras.

Baca juga, 20 Polisi Afghanistan Tewas Diserang Taliban. 

 
Berita Terpopuler