TGB Jelaskan Makna Lombok dan Wisata Halal

Republika/ Yogi Ardhi
Gubernur NTB Zainul Majdi
Rep: Muhammad Nursyamsyi Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Gubernur NTB Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainul Majdi bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Ibnu Abbas, Klaten, Jawa Tengah, pada Jumat (12/5) pagi.  Selain memberi motivasi dan tausiyah keagamaan kepada ratusan santriwati, pria yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) juga menjalin interaksi dengan para santriwati.

"Tahu NTB? Tahu Lombok?" tanya TGB.

Sontak para santriwati menjawab dengan kata cabai. Lombok dalam bahasa Jawa memang memiliki arti cabai.

TGB tersenyum sesaat sebelum melanjutkan perkataannya. Menurut TGB, Lombok dalam bahasa Sasak mempunyai arti lurus atau istiqomah. TGB mengatakan, saat ini, Provinsi NTB sedang mengembangkan konsep wisata halal.

Menurut TGB, konsep wisata halal merupakan sebuah terobosan dalam membangun sektor pariwisata dengan tidak melupakan nilai-nilai Islam yang menjadi nafas bagi masyarakat NTB. "Nah wisata halal ini maksud sederhananya adalah berwisata untuk melihat tanda kekuasaan Allah SWT sambil belajar sejarah, agama, dan budaya," ujar TGB.

Dikatakan TGB, selama ini, konsep pariwisata kerap diidentikkan dengan hal-hal yang jauh dari nilai-nilai keislaman. TGB mencoba untuk terus berusaha mengubah citra ini menjadi citra yang lebih sejalan dengan nilai-nilai keislaman.

"Sekarang pariwisata banyak hal belum pas, kadang diidentikan dengan tidur di pinggir laut. Kita ingin ubah sesuai nilai yang kita yakini," ungkap TGB.

TGB optimistis konsep wisata halal akan membuka lapangan kerja. Dia berharap para tenaga muda, terutama para generasi muda Islam mempersiapkan diri untuk mengisi wadah lapangan kerja wisata halal yang sedang digencarkan Pemerintah Provinsi NTB.

 
Berita Terpopuler