Keluarga tak Mau Kinara Diasuh Orang Lain

Republika/Issha Harruma
Kinara (4), satu-satunya korban selamat dalam pembunuhan sadis satu keluarga di Medan, dirawat di RS Bhayangkara Polda Sumut.
Red: Ilham

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Keluarga Kinara (4 tahun), bocah yang selamat dari pembunuhah sekeluarga di Medan Deli, tidak ingin anak tersebut diasuh oleh orang lain. "Kinara hanya diasuh oleh keluarga dekat atau dianggap sebagai famili, bukan pihak lain," ujar Murniati (58), nenek kandung Kinara, saat ditemui di Mabar, Ahad (17/4).

Murniati menyebutkan, Kinara merupakan cucu kesayangan satu-satunya yang selamat pada peristiwa pembantaian di Kelurahan Mabar pada 9 April, lalu. Hal itu diyakini sebagai kehendak dari Allah SWT dan manusia tidak akan bisa memprediksinya.

"Meskipun kedua orang tuanya telah tiada, Kinara harus dapat diasuh hingga tumbuh dewasa dan bisa menamatkan pendidikan di Perguruan Tinggi (PT)," ucapnya.

Murniati menganggap Kinara sebagai pengganti Rianto, ayah Kinara yang menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan orang lain. Sampai saat ini, ia belum bisa melupakan Rianto yang ia kenal sangat baik, jujur, patuh, dan selalu berbakti kepada kedua orang tuanya.

"Kami harus bisa menjadikan Kinara, puteri bungsu Rianto, menjadi anak yang berguna bagi keluarga, bangsa, dan negara," kata Murniati.

Pada 9 April lalu, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan dikagetkan dengan lima orang keluarga Rianto tewas di dalam rumah. Kelima korban adalah Rianto (40) dan isterinya Riyani (35), dua anaknya Syafa Fadillah Hinaya (15) dan Gilang Laksono (11), dan mertuanya bernama Marni (60).

Kinara yang bungsu ditemukan dalam keadaan kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.

 
Berita Terpopuler