Pemerintah Cina Buka Peluang Investasi Asing di Tiga Sektor Ini

ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)
Rep: Melisa Riska Putri Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina akan lebih membuka sektor jasa, manufaktur dan pertambangan bagi investasi dari luar CINA. Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Cina Li Keqiang seperti diberitakan kantor berita resmi Xinhua, Selasa (21/3).

Selama ini perusahaan asing berjuang dengan kebijakan proteksi yang diterapkan pemerintah Cina. Pernyataan Li Keqiang datang di tengan upaya Presiden Xi Jinping memproyeksikan Cina sebagai advokat perdagangan bebas terkemuka di dunia.

Meski pengamatan terbaru dari beberapa perusahaan asing, sekarang mereka kurang diterima di Cina dibanding pada masa lalu. Li mengatakan pada Senin (20/3), Cina akan merampingkan prosedur administrasi untuk investasi asing dan memastikan perusahaan yang  terdaftar di negara itu meningkat. 

Cina mendukung perusahaan asing untuk daftar berpartisipasi dalam program ilmu pengetahuan dan teknologi nasional, juga proyek-proyek infrastruktur. Ia mengundang lebih banyak perusahaan asing untuk berinvestasi di Cina, bekerja sama dengan perusahaan Cina dan terlibat dalam kesempatan berkembang.

Li berharap negara-negara lain mengatasi masalah dan gesekan yang disebabkan globalisasi dengan berkomunikasi secara efektif.

Menurut Xinhua, Li mengatakannya pada pertemuan China Development Forum di Beijing. Di antara peserta adalah Chief Executive HSBC Stuart Gulliver, mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers dan CEO Apple Tim Cook.

Komentar Li kontras dengan menteri senior pada Ahad (19/3) yang mengatakan kebijakan Cina membatasi akses pasar bagi pertumbuhan domestik.

 

 
Berita Terpopuler