India Pertimbangkan Jual Mayoritas Saham Maskapai Milik Negara

EPA/DIVYAKANT SOLANKI
Pesawat maskapai Air India. (ilustrasi)
Rep: Sapto Andika Candra Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India sedang mempertimbangkan untuk menjual saham mayoritas maskapai penerbangan Air India. Langkah ini, setelah upaya penyelamatan sebesar 3,6 miliar dolar AS dianggap gagal membuat maskapai yang merugi selama satu dekade ini kembali pulih. Air India disebut masih memiliki utang hingga 38,4 miliar rupee atau setara dengan 576 juta dolar AS.

Rencananya, dikutip dari Bloomberg, penawaran 51 persen saham Air India akan dilakukan secara bertahap dalam 5 tahun. Sumber Bloomberg menyebutkan bahwa pembicaraan ini masih dalam tahap awal dan presentasi oleh pihak maskapai sudah dilakukan dengan Kementerian Keuangan serta Perdana Menteri India Narendra Modi.

Hanya saja saat dikonfirmasi, pemerintah menyatakan belum ada rencana untuk menjual mayoritas saham Air India. Sekretaris Penerbangan Sipil RN Choubey dan Juru Bicara Kementerian Keuangan India DS Malik juga menolak memberikan komentar lebih jauh.

Diberitakan sebelumnya, PM Modi harus menyuntikkan dana 7 miliar dolar AS demi membuat Air India kembali menarik bagi investor. Konsultan keuangan Mark Martin bahkan menilai langkah untuk menawarkan mayoritas saham Air India merupakan langkah yang disambut pasar tetapi terlalu dini.

"Sebetulnya pemerintah harus siapkan rumah bagi restrukturisasi utang sebelum mencari siapa yang minat beli 51 persen saham," katanya.

Kementerian Keuangan India ingin agar rencana ini dibahas dulu lebih rinci agar tidak ada kesalahan informasi bagi investor. Pangsa pasar Air India di pasar lokal sudah menyusut menjadi hanya 14 persen saat ini, dari sebelumnya mencapai 35 persen pada satu dekade lalu.

 
Berita Terpopuler