Anak Perlu Ruang Kembangkan Kreativitas

AP
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku, kecerdasan, dan kreativitas anak.
Rep: Mutia Ramadhani Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Komisioner Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Ketut Anjasmara mengatakan anak-anak perlu diberi ruang untuk mengembangkan kreativitasnya. Bentuknya bisa dalam seni dan bidang lainnya selama hal tersebut bernilai positif dan bermanfaat bagi anak.

"Bali mempunyai Bali Mandara Nawa Natya yang memberikan ruang kepada anak untuk unjuk kebolehan dalam berkesenian," katanya, Selasa (28/2).

Bali Mandara Nawa Natya adalah kegiatan budaya tahunan yang memberi ruang kepada anak-anak muda di Bali, mulai dari tingkat sekaa, sanggar, yayasan, komunitas, hingga kelompok seni untuk menggelar kreativitas mereka. Pemerintah Provinsi Bali tahun ini  melibatkan anak-anak dan kegiatan seninya dilaksanakan bervariasi, pagi, siang, hingga malam.

Kegiatan seperti mengisi waktu anak-anak lebih produktif, terutama saat libur panjang sekolah. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan kasus kekerasan terhadap anak, baik itu kekerasan fisik hingga seksual masih marak. Ini berdampak pada penurunan kualitas kesehatan dan perkembangan mental anak yang pada akhirnya mengancam masa depan generasi bangsa. Upaya pencegahannya perlu dilakukan oleh berbagai instansi dan masyarakat.

"Salah satunya menggerakkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga keagamaan, sekolah, lembaga pendidikan, dan media untuk menyosialisasikan pencegahan ini," katanya.

Masyarakat perlu sadar bawah kekerasan anak adalah masalah serius dan kompleks. Pencegahannya bukan hanya tergantung pada program dan layanan pemerintaj, melainkan juga kesadaran masyarakat memaknai isu ini. Rehabilitasi terhadap anak yang menjadi korban kekerasan juga perlu dilakukan. Rehabilitasi diperlukan untuk memulihkan fisik dan mental korban.

 
Berita Terpopuler