Napi Wanita di Lapas Amuntai Menjadi Santri

dok. PPPA Darul Qur'an
Ilustrasi santriwati.
Red: Ilham

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Narapidana wanita yang berada di Lapas Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mendapat pembinaan keagamaan dalam bentuk pesantren. Para napi tersebut dibimbing oleh Ustadzah Zahiya bersama Ustadzah Rahma Fitriah. 

"Kalau belajar sendiri susah, lebih mudah belajar dengan adanya guru yang menjelaskan," kata salah satu napi Wanita Lapas Amuntai, Arbayah di Amuntai, Jumat (17/2).

Dia mengatakan, di dalam lapas semuanya mendapat pembelajaran keagamaan seperti pelajaran Alquran, Akhlaq, Tauhid, Fiqih, dan lain-lain. Namun tidak ada paksaan untuk mengikutinya.

Kegiatan keagamaan di dalam lapas berbasis pesntren itu bertempat di aula lantai II Lapas Amuntai. Agar kegiatan berjalan lancar dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, maka mereka didampingi petugas blok perempuan Yuslianti.

Kepala Lapas Amuntai, HM Arsyad menyampaikan terima kasih kepada ustadzah yang akan membimbing para napi wanita tersebut. Pihak Lapas Amuntai berharap para warga binaan itu dapat mengikuti dengan baik pembelajaran yang diberikan.

"Kami berharap semoga para napi wanita ini bisa lebih baik lagi setelah mengikuti pesantren di lapas ini dan ilmu yang mereka dapatkan bisa berguna setelah bebas nanti," ujarnya. Program lapas berbasis pesantren di Lapas Amuntai itu telah berjalan kurang lebih dua bulan sejak pembentukan kepengurusannya.

 
Berita Terpopuler