BNPB: Belum Ada Perintah Kirim Bantuan ke Rohingya

Antara/Yusran Uccang
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Muslim Makassar untuk Rohingya melakukan aksi solidaritas di bawah Jembatan Layang Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/11).
Rep: umi nur fadhilah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku belum mendapat arahan pemerintah ihwan rencana pengiriman bantuan kemanusiaan bagi Muslim Rohingya di Sittwe, Rakhine, Myanmar.

"Kita belum ada rencana pengiriman bantuan (untuk Muslim Rohingya). Kalau bantuan internasional itu, ada perintah dari presiden (Presiden Joko Widodo)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB Jakarta, Jumat (9/12).

Ia menampik tudingan yang menyebut pemerintah masih berfokus menangani bantuan korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh sehingga menunda rencana pemberian bantuan kemanusiaan untuk Rohingya. Ia beralasan, BNPB belum mendapat arahan dari Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk kelompok Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine di Myanmar. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah melakukan pertemuan dengan mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Kofi Annan di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Badung, Kamis (8/12).

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 40 menit itu dibahas sejumlah langkah untuk membantu penyelesaian krisis kemanusiaan Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar. "Mr. Kofi Annan adalah Ketua Advisory Committee untuk Rakhine State, jadi kita telah berbicara banyak dan dalam diskusi tadi beliau menyampaikan mengenai langkah-langkah yang perlu kita ambil dalam membantu kemanusiaan yang ada di Rakhine State," kata Presiden kepada wartawan seusai pertemuan.

Dalam pertemuan sebelum pembukaan Bali Democracy Forum IX itu, Presiden juga mengatakan akan mengirim bantuan logistik secepatnya ke Myanmar. "Saya juga telah memerintahkan kepada menteri untuk menyiapkan bantuan secepat-cepatnya untuk bisa dikirim," ujar Presiden.

 
Berita Terpopuler