Sejarah Hari Ini: Penyanyi Legendaris John Lennon Tewas Ditembak

John Lenon mengomposisi beberapa lagu di The Beatles, beberapa adalah hasil kolaborasi dengan Paul McCartney. Salah satu yang paling dikenal di antero dunia Musik adalah -Help-
Rep: Puti Almas Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,  Mantan vokalis The Beatles, John Lennon ditembak dan tewas pada 8 Desember 1980. Ia berada di apartemen miliknya di Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS) saat peristiwa itu berlangsung.

Pelaku penembakan diketahui adalah seorang fans fanatik pria kelahiran 9 Oktober 1940 itu, bernama Mark David Chapman. Ia memasuki gedung apartemen dan menembak Lennon dari jarak dekat hingga diperkirakan sebanyak empat kali. 

Saat itu, vokalis yang membuat The Beatles terkenal sejak era 1963 itu mengalami pendarahan. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, namun meninggal di tengah perjalanan.

The Beatles menjadi salad satu band legendaris yang mendunia dari abad ke-20. Selain Lennon, tiga anggota lainnya yang juga menunjang kesuksesan band tersebut adalah Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr.

Jutaan rekaman lagu berhasil dijual oleh The Beatles ke seluruh dunia. Sejumlah tur ke berbagai negara juga dilakukan band asal Inggris tersebut hingga 1967.

Lennon kemudian keluar dari band yang membesarkan namanya itu pada 1975. Pria kelahiran Liverpool, Inggris ini mengatakan ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya, yang terdiri dari sang istri Yoko Ono serta putra mereka bernama Sean.

Meski demikian, ia sempat kembali bernyanyi dan membuat sebuah album dengan judul Double Fantasy. Semua lagu dalam album itu ditujukan sebagai ungkapan rasa cinta Lennon terhadap Ono.

Lennon dimakamkan di Strawberry Field, yang merupakan bagian dari Central park dan berada di Dakota, AS. Ono secara khusus ingin mengenang sang suami dengan memberi tempat peristirahatan terakhir yang indah.




Sebuah teater mewah dan populer yang terletak di Ibu Kota Austria, Wina, terbakar pada 8 Desember 1881. Dalam peristiwa itu, diperkirakan sebanyak 850 orang tewas.

Kejadian bermula menjelang pertunjukan opera dari Jacques Offenbach yang berjudull Les Contes d'Hoffman. Pertunjukan itu sangat diminati oleh kalangan bangsawan negara dan dijadwalkan berlangsung pada malam hari.

Sekitar pukul 18.45, petugas teater hendak menyalakan lampu panggung. Namun, saat lampu dinyalakan, gas yang digunakan sebagai properti juga keluar, hingga menimbulkan percikan api.

Tirai panggung dengan cepat terkena percikan api. Tak sampai bbeerapa detik, api terus menjalar dan membesar. Tidak tersedia selang air yang digunakan untuk memadamkan kebakaran saat darurat dan banyak orang semakin panik.

Kekacauan terjadi saat cahaya di gedung teater redup. Banyak yang berlari dan berdesakan. Banyak penonton yang berada di bangku balkon terjatuh dan tewas.

Banyak orang dalam tetater yang terjebak karena pintu keluar yang kecil dan api terus membesar. Petugas pemadam kebakaran juga sulit melakukan pertolongan dan meredakan api.

Hanya ada sekitar 100 orang yang berhasil diselamatkan. Mereka saat itu melompat dari balkon dan mendarat di jaring yang disiapkan oleh tim pemadam kebakaran,

 

 

Perang saudara yang terjadi di Cina, membuat pemimpin Partai Nasionalis atau disebut Kuomintang bernama Chiang Kai Sek melarikan diri ke Taiwan, pulau di tenggara selatan negara tersebut. Di sana, ia kemudian membentuk dan mendeklarasikan Ibu Kota dari Republik Cina pada 8 Desember 1949.

Dari sana, 'dua Cina' terbentuk. Di saat yang sama, pemimpin Partai Komunis, Mao Zedong yang mengalahkan Kuomintang juga mendirikan pemerintahan negara yang pusatnya adalah di tanah daratan.

Republik Cina sendiri bermula di tanah daratan, setelah penggulingan pemerintahan Dinasti Qing pada 1912. Mao saat itu menyatakan, keberadaan Taiwan sebagai negara pengganti tidak sah.

Kedudukan Kuomintang di Taiwan terus dikukuhkan, hingga tidak ada lagi tuntutan untuk menguasai pemerintahan di tanah daratan. Taiwan menjadi sebuah negara republik yang menganut prinsip demokrasi dan secara resmi dimulai pada 1980-an.

Pemerintah Cina yang dipimpin Partai Komunis membuat nama baru untuk negara yaitu Republik Rakyat Cina. Di sana dinyatakan Taiwan merupakan bagian dari provinsi negara.

Hingga saat ini, ada kebijakan yang dikenal sebagai Kebijakan Satu Cina dan menetapkan setiap negara yang menjalin kerja sama dengan Negeri Tirai Bambu tidak boleh memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Status anggota tetap Taiwan di PBB juga harus dilepas seiring dengan posisi Cina yang semakin kuat dan terus menolak upaya independensi Taiwan.

Hingga kini, hanya 23 negara yang mengakui Taiwan sebagai negara sendiri dan melakukan hubungan diplomatik resmi.

 
Berita Terpopuler