Bank Harapkan Bunga Penjaminan LPS Dukung Pertumbuhan Likuiditas

Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja melakukan aktifitas dikantor Bank Mandiri, Jakarta, Senin (19/10).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, perbankan menyambut baik turunnya tingkat suku bunga penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang sebesar 50 bps. Penurunan tingkat suku bunga ini sejalan dengan keadaan pasar, dimana suplai dana pihak ketiga cenderung mulai meningkat.

"Diharapkan minat untuk meminjam akan tumbuh kembali dan roda perekonomian akan muter lagi," ujar Rohan kepada Republika.co.id, Rabu (14/9).

Dengan turunnya tingkat suku bunga tersebut diharapkan risiko Nonperforming Loan (NPL) menjadi berkurang. Selain itu, hal tersebut juga dapat membantu pertumbuhan likuiditas perbankan. Rohan menjelaskan, loan to deposit ratio (LDR) perbankan saat ini mencapai 90 persen, artinya ketersediaan dana pihak ketiga di pasar semakin tipis sehingga likuiditas akan seret.

"Sekarang likuiditas sudah banyak masuk. Mudah-mudahan ini pertanda repratiasi sudah terlihat," kata Rohan.

Hingga 9 September 2016, uang tebusan amnesti pajak yang sudah masuk ke Bank Mandiri mencapai Rp 1,34 triliun dengan jumlah harta yang direpratiasi sebesar Rp 420,5 miliar. Sementara itu, pada tujuh bulan pertama 2015 Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 7,41 triliun kepada 179.724 debitur atau sekitar 57,1 persen dari target penyaluran tahun ini yang sebesar Rp 13 triliun. Dari nilai tersebut, KUR sebesar Rp 2,338 triliun diteruskan kepada usaha mikro, kemudian sebesar Rp 5,074 triliun disalurkan kepada usaha ritel, dan sebanyak Rp 3,6 miliar kepada TKI.

Baca juga: Penurunan Bunga Penjaminan LPS Cerminkan Perbaikan Likuiditas Bank

 
Berita Terpopuler