Raja Salman Tegaskan Tolak Politisasi Haji

EPA/LINTAO ZHANG/POOL
Raja Salman
Rep: Wahyu Suryana Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Raja Salman mengungkapkan, Kerajaan Arab Saudi akan menolak setiap upaya permainan politik di haji. Hal itu disampaikan kepada pejabat negara-negara Muslim yang menghadiri resepsi di Istana Kerajaan Mina.

Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman, menegaskan akan menolak setiap usaha yang hendak mengubah ritual besar dan suci seperti haji untuk tujuan-tujuan politik. Terlebih, niat-niat buruk yang bertujuan menciptakan perbedaan ideologi atau memicu perselisihan sektarian.

"Allah SWT memerintahkan agar haji dilakukan oleh semua umat Islam tanpa dibeda-bedakan," kata Salman seperti dilansir Arab News, Rabu (14/9).

Ia justru menekankan umat Islam agar senantiasa bisa bersatu, setidaknya dengan satu tujuan yaitu untuk melawan momok ekstremisme. Islam, Salman mengatakan, adalah agama yang penuh kedamaian, keadilan, persaudaraan, cinta dan kebajikan, dan memang jauh dari ekstrimisme.

Salman merasa yang sedang dialami dunia Islam saat ini seperti konflik, tragedi, sektarian dan persaingan, seharusnya bisa membuat Muslim tersadar. Ia mengingatkan, kondisi itu telah mendorong keharusan umat Islam untuk mengerahkan segala usaha untuk persatuan.

Raja Salman juga bertemu delegasi VIP di Jeddah, seperti Ketua DPR Indonesia Ade Komarudin, Presiden Pakistan Mamnoon Hussein, Wapres Sudan Hasabo Mohammed Abdul Rahman dan PM Nigeria Brigi Rafini. Juga hadir PM Yordania Hani Al Mulki, Ketua Parlemen Turki Isail Kahraman, Majelis Nasional Mali Issaka Sidibe dan pejabat senior negara-negara Islam.

 
Berita Terpopuler