Pemda Diminta Tegas Terhadap Pengelola Selam

Ist
Kegiatan diving di laut Taka Bonerate di Pulau Tinabo Besar, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mendesak pemerintah daerah mencabut izin pengelola diving yang tidak profesional di daerah tujuan wisata.

"Pengelola diving di daerah wisata yang tidak profesinal harus dicabut izinnya oleh pemerintah daerah setempat," katanya menjawab Antara di Kupang, Rabu.

Dia mengatakan tugas utama pengelola diving ialah menjamin kemanan dan kenyamanan wisatawan yang melakukan wisata laut sehingga jika tidak profesional maka akan menimbulkan kecelakaan yang bisa menelan korban jiwa.

"Ini berkaitan dengan keselamatan nyawa orang dan nama baik daerah wisata dalam menjaga kepercayaan para wisatawan," katanya.

Marius mencontohkan kasus yang menimpah seorang wisatawan asal Belgia Wisanto Aryoko (67) yang meninggal saat melakukan snorkling di Pink Beach Labuan Bajo pada 28 Juli 2016 lalu.

"Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Daerah Manggarai Barat di Labuan Bajo agar melakukan pembinaan terhadap pengelola diving agar bisa bekerja secara profesional jika tidak maka izin usahanya harus dicabut," katanya.

Dia mengatakan, pengelola diving bertanggung jawab penuh menjaga keamanan para wisatawan termasuk memberitahukan titik-titik perairan mana yang tidak boleh diselami.


"Meskipun kejadian meninggalnya salah satu wisatawan Belgia tersebut sangat mungkin juga karena faktor kesehatan namun perlu adanya tindakan antisipatif seperti melakukan pemeriksaan medis sebelum diving," katanya.

Dia mengatakan, kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara melalui pintu Labuan Bajo semakin membeludak dari waktu ke waktu sehingga peran pemerintah daerah maupun pihak pengelola pariwisata sangat penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung.

"Dari Januari-Juni 2016 kunjungan wisatawan mencapai lebih dari 16.000 orang dan terus mengalami trend peningkatan sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah seabagai tuan rumah untuk menjaga kepercayaan pengunjung tersebut," katanya.

Menurut dia, jaminan keamanan bagi wisatawan merupakan faktor kunci dalam mempertahankan kepercayaan wisatawan agar terus berkunjung dan berlama-lama di Labuan Bajo dan destinasi wisata lain di NTT.

"Keindahan alam dan budaya masyarakat di NTT tetap menarik perhatian masyarakat dunia dan umumnya semua aman untuk didatangi," demikian Marius Ardu Jelamu.

 
Berita Terpopuler