Investor Lokal Panik, IHSG Ditutup di Zona Merah

Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memantau perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi (Republika/ Agung Supriyanto)
Rep: Fuji Pratiwi Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 5.083, berakhir di zona merah. Pada Kamis (14/7), IHSG ditutup di level 5.083, turun 50,394 poin. Volume saham yang diperjualbelikan mencapai 6,27 juta lot saham dengan nilai Rp 7,658 triliun.

Kepala Analis Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan pelemahan IHSG dipicu oleh adanya persepsi overbought oleh pasar. Isu pergantian menteri menurut dia tidak banyak menjadi sentimen negatif terhadap IHSG. Namun, kebetulan isu penggantian menteri di kabinet muncul bersamaan dengan mulai adanya persepsi overbought oleh pasar. Dalam dua pekan terakhir, IHSG terus naik sehingga pelaku pasar cenderung ambil untung. Ia melihat IHSG seharusnya masih bisa bertahan di kisaran 5.000 dengan 5.044-5069.

"Asing masih beli. Investor lokal saja yang panik karena overbought," ungkap Reza, Kamis (14/7).

Analis First Asia Capital, David Sutyanto, juga melihat lebih pada aksi ambil untung. Ia tak melihat isu pergantian menteri jadi sentimen negatif terhadap indeks hari ini. Ia juga positif IHSG masih akan tahan di level 5.030.

Dalam risetnya awal pekan ini, First Asia Capital juga sudah mewanti-wanti aksi ambil untung yang berpotensi terjadi pada sejumlah saham yang telah mengalami kenaikan tinggi.

Pada transaksi Rabu (13/7), IHSG ditutup di zona hijau di level 5.133. Investor domestik membukukan net sell lebih tinggi sebesar Rp 4,676 triliun dibanding net buy Rp 3,811 triliun. Sebaliknya pada investor asing yang membukukan net buy Rp 3,844 triliun dan net sell Rp 2,979 triliun.

 
Berita Terpopuler