SBMPTN Berbasis Komputer, Kemenristekdikti Libatkan Peretas

Republika/ Yasin Habibi
SBMPTN
Rep: Wilda Fizriyani Red: Winda Destiana Putri

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah mulai menerapkan ujian berbasis komputer pada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016. Upaya ini dilakukan agar pelaksanaan ujian terjamin lebih baik keamanannya.

Sekretaris Jenderal, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Sekjen Kemenristekdikti), Ainun Naim mengungkapkan, pihaknya sudah mengantisipasi cara agar soal tidak dicuri oleh para peretas.

"Kita juga sudah siapkan peretas agar data tidak dicuri," ujar Ainun kepada Republika di Gedung Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, Selasa (31/5).

Untuk wilayah Makassar, hanya Panitia Lokal (Panlok) 82 dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang telah bersedia menyediakan ruangan untuk ujian berbasis komputer. Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Palubuhu mengungkapkan, sebanyak 60 peserta sudah dinyatakan mengikuti tes SBMPTN berbasis komputer di Unhas.

Pihak Unhas juga mengklaim telah melakukan simulasi sehari sebelum pelaksanaan ihwal ujian berbasis komputer ini. "Kita sudah simulasi kemarin untuk mengantisipasi mati lampu dan Insya Allah bisa diantisipasi," kata dia.

Sebelumnya, Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Tri Hanggono Achmad menuturkan, ujian berbasis komputer digelar di 30 PTN. Pelaksanannya ada di 23 kota dan 19 provinsi. Untuk implementasi pertama ini, kuota untuk peserta ujian tersebut terbatas, yakni hanya 2.500 mahasiswa.

"Saat mendaftar, mahasiswa memilih metode ujian, apakah yang biasa atau komputer. Untuk komputer, karena terbatas maka yang lebih dulu mendaftar yang akan mendapatkan kesempatan ini," tambah dia.



 
Berita Terpopuler