Ahok tak Peduli Disebut Gubernur Agung Podomoro

Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan tidak peduli jika disebut sebagai Gubernur Agung Podomoro, yang penting perusahaan tersebut lebih kooperatif dalam melaksanakan corporate social responsibility (CSR).

"Saya terserah katanya Gubernur Agung Podomoro atau Gubernur Reklamasi, yang penting saya kerja sebagai gubernur DKI Jakarta secara konstitusi," ujarnya, Kamis (7/4).

Ahok tidak tahu pasti berapa jumlah CSR (tanggung jawab sosial perusahaan) yang diberikan, tetapi bunga-bunga taman Balai Kota berasal dari perusahaan Agung Podomoro. Menurut dia, perusahaan Agung Podomoro kooperatif dalam melaksanakannya.

"Dana CSR yang diberikan tergantung maunya perusahaan berapa, langsung diberikan penaksiran (appraisal) independen yang mewajibkan harus dikerjakan perusahaan," ucap Ahok.

Terkait adanya ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di kawasan Bendungan Hilir yang dikelola Agung Podomoro terbengkalai, Ahok mengatakan akan mencabut pengelolaannya.

"Termasuk ada yang bilang saya Gubernur Reklamasi, emangnya reklamasi jelek, Gubernur Ali Sadikin aja melakukannya. Emangnya Ancol itu bukan reklamasi? Termasuk juga Kawasan Berikat Nusantara (KBN)," kata Ahok dengan nada tinggi.

Termasuk reklamasi yang dilakukan di Belanda. Binatang langka Afrika bahkan dapat ditemukan di Belanda setelah kawasan di sana menjadi danau, imbuhnya.

"Makanya jangan bicara soal politik saja terkait reklamasi ini," tegas Ahok.

 
Berita Terpopuler