Apakah 'Si Dia' Pasangan yang Tepat? Ini Jawabannya

torange
Jatuh cinta
Rep: Adysha Citra R Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, Menuju jenjang pernikahan bersama pasangan hidup yang tepat merupakan impian dari banyak orang. Sebelum benar-benar mengikat hubungan ke arah yang lebih serius, seseorang perlu memastikan terlebih dahulu bahwa pasangan mereka memang benar-benar merupakan orang yang tepat.

Ada beberapa kriteria untuk mengetahui apakah 'si dia' memang merupakan pasangan yang tepat untuk diajak menuju pelaminan. Untuk mengetahui 'kriteria' tersebut, Relate, Marriage Care and Relationship Scotland melakukan sebuah penelitian.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti meminta responden untuk memilih tiga bentuk komitmen terbaik dalam menjalin sebuah hubungan. Sebagian besar responden umumnya menjawab bahwa bentuk komitmen dalam hubungan tercermin dari eksklusivitas, menikah dan saling berbagi masalah.

Dari hasil penelitian tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar orang menginginkan pasangan hidup yang dapat saling menolong dan membuat satu sama lain merasa dicintai dan spesial. Di sisi lain, dalam menjalin hubungan ke arah yang serius, seseorang juga perlu menerima kekurangan dari pasangan mereka begitu pula sebaliknya.

Oleh karena itu, butuh pengertian yang mendalam antarpasangan agar jalinan pernikahan dapat berlangsung lama. Tanpa mengenali pasangan secara mendalam dan menyeluruh, meresmikan hubungan melalui ikatan pernikahan dapat menyebabkan kesulitan dan tekanan di masa mendatang.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan, pasangan perlu mempertimbangkan beberapa hal menurut penasihat Relate, Marriage Care and Relationship Scotland, Ammanda Major. Major mengatakan, seseorang perlu mempertimbangkan apakah ia bisa berbicara dengan mudah dan terbuka pada pasangan atau tidak. Selain itu, Major juga mengatakan seseorang perlu memastikan bahwa ia dan pasangannya bisa saling mendengarkan tanpa membuat asumsi.

"Merupakan salah satu yang menyakitkan ketika seseorang berbicara kepada pasangan yang paling ia sayangi kemudian mengetahui bahwa pasangan mereka telah berhenti 'mendengarkan'," terang Major.

Selain itu, hal kedua yang perlu dipertimbangkan pasangan sebelum menikah ialah apakah kedua belah pihak telah sesuai dengan apa yang dibutuhkan satu sama lain dalam menjalani sebuah hubungan. Hal lain yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan, lanjut Major, ialah kedua pasangan penting untuk memiliki nilai dan visi yang sama dalam melihat kehidupan. Jika berbeda, Major mengatakan kedua belah pihak perlu melihat apakah satu sama lain dapat menerima perbedaan atau justru memiliki ego selalu menang dalam menghadapi perbedaan prinsip.

Major juga mengungkapkan pembicaraan mengenai anak penting dilakukan pasangan sebelum menikah. Menurut Major, cukup banyak pasangan yang datang kepada Relate, Marriage Care and Relationship Scotland dan mengungkapkan bahwa mereka ingin bercerai karena berbeda keinginan terkait rencana memiliki anak. Pasangan-pasangan tersebut, terang Major, sebagian besar tidak pernah berbicara mengenai rencana memiliki anak sebelum mereka menikah.

"Yang penting adalah, mengetahui apakah Anda telah menemukan seseorang yang setuju bahwa, jika bersama-sama, ia dan pasangan dapat menghadapi situasi yang sulit, dapat menjadi tempat mencurahkan isi hati dan dapat saring berbagi saat menapaki tahap demi tahap kehidupan," jelas Major, dikutip dari Independent, Rabu (10/2).

 
Berita Terpopuler