Jelang Tayang, Pemeran 'KGMP' Sedikit Cemas

Republika/Rakhmawaty La'lang
(dari kiri), Masaji Wijayanto,Aquino Umar, Muhammad Bagya, Izzah Ajrina, Hamas Syahid Pemeran utama film "ketika Mas Gagah Pergi"
Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah melalui proses panjang, film "Ketika Mas Gagah Pergi" siap tayang pada 21 Januari mendatang. Para pemain sangat antusias mengingat proses pembuatan film yang panjang dan tidak mudah.

"Gala premiere rencananya tanggal 15 (Januari,red), akhirnya sebentar lagi tayang," ujar Hamas Syahid Izzudin, pemeran Gagah saat berkunjung ke redaksi Republika.co.id, Rabu (13/1) siang.

Menurut Hamas, seluruh pemain beserta kru melihat film yang diangkat dari novel berjudul sama ini bukan sekadar karya, namun sebuah cerita yang memiliki pesan dan makna mendalam.

"Untuk film ini kita harus karantina selama tiga bulan. Buat kita itu sebuah proses yang luar biasa. Ibaratnya penuh duri, mulai dari mental dan fisik juga down," ujar Hasan.

Namun karena materi karantina yang begitu luar biasa serta saling dukung para pemain, semua tantangan bisa terlewatkan.

"Kita benar-benar ditempa, jadi worth it banget film ini untuk dinantikan. Semua pemain dan kru melalui perjuangan yang luar biasa," ujar Hasan.

Selain Hasan, film KMGP juga dibintangi pemeran lainnya seperti Masaji Wijayanto, Muhammad Bagya, Aquino Umar dan Izzah Ajrina.

"Sampai saat ini kita belum lihat hasilnya, jadi deg-degan juga, sedikit cemas takut hasilnya nggak sesuai ekspektasi orang," kata Aquino.

Film Ketika Mas Gagah Pergi bermula dari satu cerpen bernuansa islami yang ditulis Helvy Tiana Rosa terbit pada tahun 1993. Karena banyak peminat, tulisan tersebut kemudian dikembangkan dan dimuat di majalah Annida.

Pada 1997 salah satu karya terbaik Helvy ini juga diterbitkan dalam sebuah novel yang terjual sebanyak 10.000 eksemplar bahkan sebelum bukunya selesai dicetak.

Bahkan pada 2015 ini, novel Ketika Mas Gagah Pergi sudah dicetak ulang hingga 39 kali dengan hitungan satu kali cetak ulang sebanyak 1 juta eksemplar.

"Ketika Mas Gagah Pergi" ini merupakan sebuah cerita religi yang kuat dengan nuansa kasih sayang dan kepedulian.

 
Berita Terpopuler