Sejarah Hari Ini: Petinju Legendaris Muhammad Ali Lahir

Muhammad Ali
Rep: Melisa Riska Putri Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini 74 tahun silam, seorang petinju legendaris lahir. Muhammad Ali lahir di Louisville, Kentucky, 17 Januari 1942 sebagai Cassius Clay.

Ia mengawali kemampuan bertinjunya dari seorang polisi. Pada usia 12 tahun, Clay melapor kepada polisi bernama Joe Martin sepeda BMX barunya dicuri orang.

Joe Martin yang juga seorang pelatih tinju mengajari Clay bertinju agar dapat menghajar pancuri sepedanya. Clay sangat antusias berlatih tinju. Ia meraih medali emas pertamanya pada Olimpiade 1960 di Roma, Italia.

Pada tahun yang sama ia melakukan debut di ring profesional.Pada usia 22 tahun, ia menyingkirkan Sonny Liston untuk memenangkan kejuaraan dunia kelas berat tinju di Florida, AS dan berteriak "Aku mengguncang dunia!"

Setelah berpindah ke agama Islam dan memproklamirkan nama barunya, bintang tinju ini menjadi penentang vokal (atas dasar agama) peningkatan keterlibatan Amerika dalam Perang Vietnam. Ia juga menolak program wajib militer pemerintah AS dalam perang Vietnam. Akibatnya, ia kehilangan gelar tinju, dilarang bertinju, dan kemudian dipenjara.

Setelah pertempuran hukum yang panjang, ia kembali ke kejuaraan pada 1974 dengan mengalahkan George Foreman. Pada awal 1980-an, setelah pensiun dari tinju, Ali mengungkapkan perjuangan baru dengan penyakit Parkinson. Namun, ia tetap aktif, mengabdikan dirinya untuk berbagai filantropis dan kemanusiaan.

Selanjutnya: Soviet Bebaskan Ibu Kota Polandia dari Jerman

 

 

Pada hari ini, 17 Januari 1945, pasukan Soviet membebaskan ibu kota Polandia, Warsawa dari pendudukan Jerman. Warsawa adalah medan pertempuran sejak hari pertama pertempuran di teater Eropa.

 Jerman menyatakan perang dengan meluncurkan serangan udara pada 1 September 1939 dan ditindaklanjuti dengan pengepungan yang menewaskan puluhan ribu warga sipil Polandia.

Serangan ini juga mendatangkan malapetaka pada monumen bersejarah, kehilangan listrik, air, dan makanan. Sebanyak 25 persen rumah di kota hancur. Warsawa menyerah kepada Jerman pada 27 September.

Uni Soviet menyambar bagian dari timur Polandia sebagai bagian dari Pakta Molotov-Ribbentrop (juga dikenal sebagai Pakta Hitler-Stalin) yang ditandatangani pada Agustus 1939. Pada Agustus 1944, Soviet mulai maju di Warsawa, memukul mundur Jerman barat.

Tentara Polandia takut Soviet akan berbaris di Warsawa untuk melawan Jerman dan tidak pernah meninggalkan ibu kota. Warga Polandia berharap, jika mereka bisa mengalahkan Jerman sendiri, sekutu akan membantu menginstal pengasingan pemerintah antikomunis Polandia setelah perang.

Sayangnya, Soviet bukannya membantu pemberontakan Polandia, justru berdiri diam menyaksikan Jerman membantai Polandia dan mengirim korban ke kamp. Ini menghancurkan perlawanan pemerintahan Polandia terhadap komunis pro-Soviet yang merupakan bagian penting dari desain teritorial pascaperang Stalin.

Setelah Stalin mengerahkan 180 divisi melawan Jerman di Polandia dan Prusia Timur, tentara Jenderal Georgi Zhukov menyeberangi Vistula utara dan selatan ibu kota Polandia, membebaskan kota dari Jerman dan merebutnya untuk Uni Soviet. Pada saat itu, populasi sebelum perang Warsawa sekitar 1,3 juta telah berkurang menjadi hanya 153 ribu orang.

Selanjutnya: Jet Tanker dan Bomber Tabrakan di Spanyol

 

Tepat pada hari ini 1966, bomber B-52 bertabrakan dengan pesawat jet tanker KC-135 di pesisir Mediterania, Spanyol. Tiga bom hidrogen 70 kiloton dijatuhkan dekat kota Palomares dan satu di laut. Itu bukan kecelakaan pertama atau terakhir yang melibatkan bom nuklir Amerika.

Sebagai sarana menjaga kemampuan serangan pertama selama Perang Dingin, pembom AS sarat dengan senjata nuklir. Pembom tersebut mengitari bumi tak henti-hentinya selama beberapa dekade.

Dalam operasi militer sebesar ini, tak terelakkan kecelakaan akan terjadi. Pentagon mengaku lebih dari tiga lusin kecelakaan di mana pembom baik jatuh maupun terbakar di landasan pacu sehingga menyebabkan kontaminasi nuklir dari bom yang rusak atau hancur atau senjata nuklir yang hilang.

Salah satunya "Broken Arrows" yang menjadi sorotan luas, terjadi pada 17 Januari 1966, ketika sebuah bomber B-52 menabrak sebuah jet tanker KC-135 di atas langit Spanyol. Pembom itu kembali ke pangkalan North Carolina menyusul misi peringatan udara Komando Udara Strategis ketika mencoba mengisi bahan bakar dengan tanker jet.

B-52 bertabrakan dengan kapal tanker pengisian bahan bakar, merobek jet pembom dan memicu bahan bakar. KC-135 meledak, menewaskan semua empat anggota awak, tetapi empat anggota dari tujuh awak B-52 berhasil selamat dengan parasut.

Dua bom yang jatuh ke bumi meledak dan membentuk kawah dan hamburan plutonium radioaktif di atas Palomares. Sebuah bom ketiga mendarat di dasar sungai yang kering dan relatif utuh.

Bom keempat jatuh ke laut di lokasi yang tidak diketahui. Hampir 2.000 personel militer AS dan Spanyol bergegas untuk membersihkan puing-puing dan melakukan dekontaminasi daerah di Palomares.

 

 
Berita Terpopuler