Kembangkan Pendidikan dan Zakat, Yayasan Wakaf Sahid Berguru ke Sudan

Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah
Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah di Universitas Khartoum, Sudan.
Rep: Damanhuri Zuhri/Agung S Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah menjalin kerja sama dengan institusi di Sudan. Proses penandatangan berlangsung di Sudan belum lama ini.

Pembina Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah, Hj Sri Bimastuti Handayani mengatakan, pihak yayasan memilih Sudan dikarenakan hubungan Indonesia dan Sudan sangat erat.  "Mereka sangat menghargai bangsa Indonesia," kata Anda, sapaan akrabnya, Selasa (29/12).

Anda menjelaskan, meski secara ekonomi Sudan berada di bawah Indonesia, negara tersebut mampu memberikan beasiswa yang cukup banyak kepada mahasiswa asing, termasuk mahasiswa Indonesia. "Saat ini ada 600 pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Sudan," kata dia.

Selain itu, secara bahasa Sudan sangat fasih berbahasa Arab dan memiliki lembaga pendidikan bahasa Arab terbaik di dunia Islam. Sudan juga menjadi rujukan pengelolaan zakat.

"Maka sebaiknya kita banyak belajar ke Sudan," kata Anda penuh harap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama di Sudan, Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khatimah menandatangani nota kesepahaman dengan dua universitas dan satu institut. Menyusul satu institut akan ditandatangani via surat elektronik.

"Jadi, ada universitas al-Qura al-Karim, Universitas Islam Umm Durman, serta institut Bahasa Arab Internasional Khartum," kata Anda.

Ia mengungkap, melalui nota kesepahaman ini, Pondok Pesantren Sahid dan Institut Agama Islam Sahid (INAIS) mendapatkan beasiswa S1 da S2. Juga akan dikirim tenaga pengajar bahasa Arab, pelatihan guru-guru bahasa Arab baik di Indonesia maupun di Sudan.

"Serta pendirian cabang Pusat Pengajaran Bahasa Arab d Yayasan," kata dia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk kerjasama dengan Institut Ilmu-Ilmu Zakat Sudan, Yayasan akan mempelajari pengelolaan zakat. Implementasinya, adanya bantuan buku kepustakaan tentang zakat hasil kajian dan praktik lapangan.

"Juga akan diadakan workshop bersama tentang zakat di Indonesia bagi para pengurus zakat, pengusaha Muslim, ulama, akademisi, dan lainnya," ungkap Anda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Sudan, pihak Yayasan Wakaf Sahid HUsnul Khatimah melaksanakan kunjungan ke beberapa organisasi sosial. Seperti Council for International People Friendship.

"Organisasi ini menjadi jembatan antarbangsa yang berhubungan dengan Sudan, baik pemerintah maupun rakyat, dalam urusan politik, sosial, budaya, ekonomi," kata Anda.

Pihak yayasan juga mengunjungi Lembaga Darul Ar-qom, lembaga ini bergerak di bidang pendidikan dan sosial yang berupaya meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Sudan serta komunitas mahasiswa Indonesia.

Terakhir, Yayasan berdialog dengan ulama Sudan seperti Syekh dr al-Fatih. Beliau adalah dokter dan wirausaha yang sukses. Juga berdialog dengan Syekh Abdurahim al-Raukani.

 
Berita Terpopuler