ISEI Minta Pemerintah Serius Kendalikan Rupiah

Republika/Agung Supriyanto
Teller Bank Tabungan Negara (BTN) menghitung uang rupiah di Banking Hall Bank BTN, Jakarta, Kamis (9/7).
Rep: Iit Septiyaningsih Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution menyatakan, ada gejolak pasar keuangan dunia belakangan ini. Maka, pengendalian kurs rupiah perlu dilakukan agar tak menyimpang dari nilai fundamental.

"Pengendalian nilai tukar rupiah akan sangat mengurangi tekanan terhadap fiskal," katanya dalam Acara Silahturami dengan Dunia Usaha 'Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi' di JCC, Jakarta, Kamis, (9/7). Ia pun mengingatkan, ketika ekonomi global melambat, harga pangan cenderung naik sebab semua negara akan mengamankan pasokan pangan di negaranya masing-masing.

Dirinya menambahkan, tahun ini diramalkan akan terjadi kekeringan cukup panjang. Sehingga pemerintah perlu menyusun program untuk menghadapi ancaman kekeringan sekaligus meningkatkan produksi pangan.

Darmin memaparkan, ada jurang antara kebutuhan investasi dengan ketersediaan dana tabungan. Sedangkan selama ini, jurang itu ditutup oleh dana-dana jangka pendek dari luar. Setiap saat dana tersebut bisa dipindahkan ke negara lain.

 
Berita Terpopuler