Polisi Masih Uji Bercak Darah dan Sidik Jari Pembunuhan Engeline

Republika/Edwin Dwi Putranto
Ronny F Sompie
Rep: Mutia Ramadhani Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim Indonesia Automatic Finger System (Inafis) dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri hingga Selasa (23/6) masih bekerja mengumpulkan sebanyak mungkin bukti otentik untuk mengungkap peristiwa pembunuhan bocah kecil delapan tahun asal Sanur, Denpasar, Engeline Margriet Megawe.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan tim penyidik masih melakukan uji bercak darah dan sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Sedap Malam No. 26.

"Penyidik masih terus melengkapi hasil pemeriksaan labfor secara kimiawi," kata Ronny di Denpasar, Selasa (23/6).

Pemeriksaan kimiawi tersebut, kata Ronny untuk memastikan idetitas pemilik sidik jari dan darah yang ditemukan. Hasil pemeriksaan tersebut nantinya akan digabungkan dengan analisis ahli dan dicantumkan ke berita acara pemeriksaan (BAP).

Ronny kembali menegaskan hingga saat ini belum ada tersangka baru terkait pembunuhan Angeline selain Agus Tai Hamdamai. Ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe masih berstatus tersangka dalam kasus penelantaran anak.

Keluarga Agus sehari sebelumnya juga datang berkunjung dari Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka adalah ibu Agus, Kando Kang Madik, serta kakaknya, Iwa Kama Doru. Ronny mengatakan keduanya tak ketinggalan untuk diperiksa untuk mengetahui kehidupan Agus secara pribadi.

"Misalnya latar belakang Agus pribadi," ujarnya.

 
Berita Terpopuler