Duh, Gletser di Pucak Everest akan Hilang pada Tahun 2100?

Reuters
Gunung Everest
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Sekitar 99 pesen dari gletser yang ada di gunung Everest, Himalaya, diperkirakan akan hilang di tahun 2100. Ilmuwan mengatakan pemanasan global bisa mengancam puncak tertinggi di pegunungan Himalaya tersebut.

Peneliti di Nepal, Belanda, Prancis mempelajari pula cuaca du atap dunia dan menciptakan model dari kondisi di puncak Everest. "Skenario terburuk menunjukkan 99 persen penurunan massa es, tapi jika kita bisa sedikit memperlambat laju efek rumah kaca, kita masih bisa melihat pengurangan hanya 70 persen," ujar Joseph Shea di Kathmandu yang memimpin penelitian ini seperti dikutip Daily Mail.

Peningkatan suhu bukan hanya menyebabkan mencairnya gletser, namun juga bisa mengakibatkan perubahan pada curah hujan di ketinggian yang kritis. Gletser di gunung tertinggi di Asia ini mengandung volume es terbesar di luar daerah kutub utara maupun selatan.

Sebelumnya, Dr Shea juga pernah menerbitkan studi menggunakan citra satelit untuk menunjukkan gletser di Nepal sudah menyusut hampir 25 persen dalam kurun waktu antara tahun 1977 dan 2010. Studi baru yang diterbitkan di jurnal ilmiah international Cryosphere menunjukkan kadaan ini semakin memburuk pada tahun 2100.

 
Berita Terpopuler