Pendayagunaan Masjid Agung Harus Dioptimalkan

Peserta khataman Alquran dari komunitas ODOJ (One Day One Juz) di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Rabu (31/12). (Republika/Adjie Sambogo)
Rep: c97 Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sri Purnomo melantik pengurus takmir Masjid Agung Sleman periode 2015 - 2020. Ia berharap dengan pengurus yang baru, pendayagunaan Masjid Agung dapat lebih dioptimalkan. Sebab, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid pun berperan sebagai tempat pengkajian ilmu.

"Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah semata. Tapi masjid juga berfungsi sebagai pusat pemberdayaan umat melalui kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat," tutur Sri dalam sambutannya, Selasa (7/4).

Salah satunya dalam peningkatan ilmu pengetahuan selain agama. Seperti yang saat ini telah berjalan melalui TPA dan TPQ, dengan menambah materi lainnya.

Adapun Pengurus Ta'mir Masjid Agung Sleman terdiri dari beberapa orang. Ketua Umum Sunartono (Sekda Sleman), Ketua I Lutfi Hamid (Ka Kemenag Sleman), dan Ketua II  Suyamsih (Assek II). Sekretaris Hery Sutopo. Di bawahnya ada Koordinantor Bidang Administrasi; Ichsanudin, Bidang Imaroh; Nurhuda, Bidang PHBI dan Dakwah; Nur Hamid, Bidang Ibadah Sosial; Riyanto, Bidang Ri'ayah (Pemeliharaan); Sukarno.

Sri menyampaikan, Masjid Agung Sleman sudah berusia 25 tahun. Dibangun sejak kepemimpinan Bupati Samirin tahun 1985. Lalu diselesaikan oleh Bupati Arifin Ilyas. Sebagai kebanggaan masyarakat Sleman, ke depannya masjid akan dibangun kubah yang megah. Sehingga akan terlihat indah.

"Ini menjadi tugas berat takmir Masjid Agung yang baru untuk mewujudkannya. Selain itu karpet Masjid Agung juga sudah perlu diganti baru. Dari permadani dan pembenahan maupun pemeliharaan bagian-bagian masjid lainnya," kata Sri.

 
Berita Terpopuler